Jokowi Batal Datang, Mendagri Buka Kongres XIX GMNI ‎

0
429

KUPANG. NTTsatu.com – Meski tidak dihadiri Presiden Jokowi, Kongres XIX GMNI yang digelar di Aula Kampus Unipa Maumere Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur berlangsung semarak. Kongres dibuka oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo pada Sabtu,  5 September 2015.  ‎

Daam siaran pers Panitian Kongres yang diterima redaksi NTTsatu.com di Kupang, menulsikan, Tjahjo Kumolo dalam sambutannya, menyatakan GMNI harus tetap konsisten dan militan melakukan tugas-tugas organisasi yang berpihak kepada rakyat. Melakukan tugas sejarah dalam meluruskan sejarah bangsa.

“GMNI punya tanggung jawab besar. Meluruskan babak-babak sejarah bangsa menjadi sejarah kebenaran bangsa Indonesia. Contohnya Widyaswara, Lembaga yang dibentuk oleh Bung Karno justru mengkerdilkan pemikiran-pemikiran Bung Karno. ‎Kondisi demikian harus menjadi tugas rumah yang perlu diselesaikan” kata Mendagri.

Konggres tidak sekedar melahirkan pengurus pengurus baru tetapi melahirkan perencanaan program kerja dan rekomendasi rekomendasi yang bermanfaat untuk organisasi, untuk bangsa dan negara.

“Saya menyampaikan salam hormat dari bapak presiden dan wapres. kemarin saya sudah mengahadap beliau bahwa saya melaksanakan tugas sebagaimana yang ditugaskan oleh bapak presiden kepada saya,” kataya.
Menurutnya, GMNI selalu konsisten berada pada barisan depan untuk menyalakan dan meneruskan obor kesetian pada kaum marhaenis.

Karena itu Mendagri mengajak hadirin dan kader GMNI untiuk kembali mengingat konfrensi besar GMNI yang berlangsung di Yogjakarta tanggal 17 februari pada tahun 1959. dari 56 tahun telah terlewatkan hingga saat ini, GMNI tetap teguh dan bersungguh-sungguh mengabarkan ajaran ajaran Bung Karno secara praksis maupun dalam organisatoris.

“Jikalau kayu bisa melapuk, jikalau karang bisa diterjang namun GMNI justru tetap menjadi organ yang gemeriang. selalu konsisten dan berada pada barisan paling depan untuk meneruskan dan menyalahkan obor perjuangan pada kaum marhaenisme,” kata Mendagri diakhir sambutannya.

Sementara Gubernur NTT, Frans Lebu Raya‎ menyampaikan bahwa pemilihan tempat pelaksanaan Kongres XIX GMNI di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT yang bertema Mewujudkan Kedaulatan Maritim Indonesia Melalui Trisakti Bung Karno merupakan hal yang tepat.

“Tema Kongres GMNI sangat tepat dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur karena Provinsi kepulauan. Negara maritim seperti Indonesia, harus ditopang dengan Provinsi kepulauan.” katanya. ((panitia kongres)

Komentar ANDA?