Jokowi Tegaskan Penghina Simbol Negara Harus Ditindak

0
433

NTTsatu.com – Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) melaporkan musisi Ahmad Dhani ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Calon Bupati Bekasi itu dilaporkan karena diduga telah melakukan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo saat berorasi dalam aksi demonstrasi 4 November lalu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditemui usai memberikan arahan kepada 637 personel Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) menanggapi soal laporan tersebut. Jokowi mengatakan, tindakan yang berkaitan dengan hasutan, menebar kebencian atau menghina simbol-simbol negara harus ditindak tegas.

“Yang berkaitan dengan hasutan, kebencian, berkaitan penggunaan pada simbol-simbol negara, kalau aturan hukum ada ya harus ditindak lanjuti,” ungkap Jokowi di PTIK, Jalan Tirtayasa Nomor 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/11).

Sebelumnya, Ahmad Dhani dilaporkan oleh Ketua Umum LRJ, Riano Oscha karena dianggap menghina Jokowi dengan kata-kata tidak senonoh.

“Kami (LRJ) dan Projo merasa Ahmad Dhani telah melecehkan dan menghina presiden pada saat dia berorasi di demo 4 November dengan kata-kata tidak senonoh,” ujar Riano saat dikonfirmasi, Senin (7/11).

Riano mengatakan, berdasarkan laporan polisi bernomor, LP /5423/XI/2016/PMJ/Dit Reskrimum tertanggal 7 November 2016, dibuat atas desakan dari anggota LRJ dan Projo yang menyaksikan Ahmad Dhani menghina Jokowi di muka umum saat berorasi. Kata-kata Dhani dinilai tak pantas karena telah melecehkan kepala negara di muka umum.

“Kami relawan Jokowi-JK merasa ucapan Ahmad Dani ini sudah keterlaluan. Masyarakat bisa menilai sendiri betapa tidak pantas seorang yang mengaku intelektual mengeluarkan kalimat-kalimat seperti itu,” ucapnya.

Dalam laporan tersebut, Riano mengaku mempunyai rekaman saat Dhani berorasi di mobil komando.

Berdiri di atas mobil komando, Dhani mengungkapkan kekecewaannya karena Presiden Joko Widodo masih belum bersedia menemui demonstran. Dia menyebut politikus PDIP tersebut tidak menghargai pemuka agama maupun rakyatnya sendiri.

“Apa yang terjadi hari ini adalah sebuah hal menyedihkan, sedihnya luar biasa, ternyata di bawah ini presiden tidak hargai hambanya. Saya sangat sedih, sehingga punya presiden tidak hargai ini,” ujar Dhani dalam orasinya di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/11). (merdeka.com)

Komentar ANDA?