Jurnalis Nagekeo Diusir di Posko Covid-19

0
2108

NTTsatu.com — NAGEKEO — Para Jurnalis yang bertugas di Kabupaten Nagekeo diusir secara tidak terhormat oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, dr. Ellya Dewi di ruangan posko Covid-19 yang bertempat di Kantor Bupati Nagekeo, Jumat (17/4).

Para jurnalis Nagekeo yang datang hendak mengkonfirmasi informasi terkini terkait Covid-19 di wilayah Kabupaten Nagekeo, tidak diterima secara baik oleh Kadis Kesehatan Nagekeo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, dr. Ellya Dewi mengeluarkan kata-kata ” Keluar keluar, yang berhak masuk keruangan ini hanya orang-orang yang berkepentingan, yang bukan berkepentingan dilarang masuk,” katanya.

Para jurnalis yang berada di depan pintu ruangan Covid-19 yang bertempat di ruangan lantai I Kantor Bupati Nagekeo, masing-masingnya, Wartawan Flores Pos, Victorynews NTT, Vox NTT, TV RI, Depolice, NTT Satu, yang sudah masuk kedalam ruangan posko Covid-19 akhirnya berdiri dan mendengarkan ocehan dari Kadis Kesehatan tersebut, bahkan pintu ruangan posko Covid-19 ditutup dengan keras.

Perilaku yang tidak layak ditunjukkan oleh seorang pejabat Kepala Dinas Kesehatan ini menuai marah oleh para jurnalis Nagekeo.

Pada kesempatan yang sama Sekda Kabupaten Nagekeo, Lukas Mere, yang sebelumnya ditemui para jurnalis di Kantor Bupati Nagekeo, telah mengkonfirmasi kepada Kadis Kesehatan untuk memberikan keterangan pers kepada para jurnalis terkait informasi perkembangan Covid-19 ini.

Lukas Mere pun mendatangi ruangan posko Covid-19 dan menyampaikan, ibu Kadis Kesehatan kenapa tidak memberikan keterangan pers kepada para jurnalis yang sudah menunggu diluar.

“Saya sangat kecewa dengan etika yang tunjukan oleh Kadis Kesehatan kepada para jurnalis, seharusnya ibu Kadis Kesehatan menerima dan menyampaikan keterangan kepada para jurnalis secara baik-baik, jangan mengusir seoerti ini, saya sendiri tidak bisa memberikan keterangan pers kepada para jurnalis karena karena yang lebih tahu ini hanya ilmu medis,” tegasnya.

Sementara itu Ketua Asosiasi Jurnalis Nagekeo (Arjuna) Dony Mony, pada kesempatan yang sama menyampaikan, perilaku yang tidak layak dan tidak bagus ditunjukkan oleh seorang Pejabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, dr. Ellya Dewi.

Dony menjelaskan, etika yang ditunjukkan oleh Kadis Kesehatan ini, seakan menutupi informasi yang akan disampaikan kepada publik terkait Covid-19.

“Jika Pemda Nagekeo menyiapkan salah satu media center bagi kami tidak apa-apa, namun Pemerintah Nagekeo tidak menyiapkan media center, ya wajarlah para jurnalis mendatangi ruangan posko Covid-19, namun kenapa kami diusir seakan-akan kami ini hewan,” tandasnya.

Dony Mony menyampaikan, Pemda Nagekeo harus mempertimbangkan secara baik jika Kepala Dinas Kesehatan dr. Ellya Dewi masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, karena secara etika tidak layak ditunjukan kepada para jurnalis Nagekeo.

“Kadis Kesehatan Kabupaten Nagekeo seakan-akan Covid-19 hanya dia saja yang tahu dan dia saja yang mengerti. Dan menutup ruang komunikasi dengan para jurnalis yang ada di Nagekeo,” imbuhnya. (atyy).

=====
Foto: Tampak para jurnalis Nagekeo yang hendak mengkonfirmasi informasi Covid-19 di Posko Covid-19 di Kantor Bupati Nagekeo, ruangan posko Covid-19 tersebut ditutup dan diusir keluar oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo.

Komentar ANDA?