Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr
*HARI RAYA PENTEKOSTA, 19 Mei 2024*. Bacaan. Kisra 2: 1-11 dan Gal 5: 16-25 dan Injil Yoh 15: 26-27, 16: 12 – 15.
Ketika memandang alam semesta di sekitar, begitu banyak aspek yang dapat kita pelajari langsung dari sana. Sungguh lengkap dan teratur ciptaan Tuhan itu. Sebab pada kenyataan kita bisa tahu Hasil buah pohon apapun kalau lihat keadaan pohonnya subur atau tidak. Buah yang baik dan manis jelas menjadi pilihan orang karena berasal dari pohon yang baik. Sebaliknya buah asam, banyak rusak dan tak menarik karena pohonnya itu sudah tak subur lagi. Sudah kerdil dan tua usianya maka harus dilakukan peremajaan.
Hari ini gereja merayakan Pentekosta. 50 Hari setelah Paska atau Hari kebangkitan Tuhan atau hari ke 10 setelah Hari raya Kenaikan. Pada hari ini kita semua anggota gereja dicurahi Roh Kudus agar teguh bersaksi. Diharapkan Yesus agar setiap pribadi pengikut Kristus harus dapat menghasilkan buah Roh dalam kelimpahan hidup bersama orang lain. Dengan sendirinya kita tidak hidup menurut kuasa keinginan daging, melainkan dikuasai semangat Roh Kudus. Para rasul saat itu diliputi lidah api yang terus mengobarkan semangat sehingga mereka begitu berani bersaksi.
Buah-buah Roh menurut Surat Galatia tak lain adalah: “Kasih, Sukacita, Damai sejahtera”. Ketiga nilai utama ini adalah hasil buah relasi akrab kita dengan Tuhan Yesus selaku pokok anggur yang benar. Selanjutnya enam buah lain: “Kesabaran, Kemurahan, Kesetiaan, Kebaikan, Kelemah lembutan dan Penguasan diri” menjadi cerminan relasi hidup kita orang Kristen dalam hidup berdampingan dengan orang lain. Dari Sembilan buah Roh ini merupakan cerminan dari karakter khas hidup Yesus Kristus sendiri yang menjadi model perwujudan diri kita gereja masa kini.
Hidup kita dapat bermakna jikalau kitapun mampu mentranformasikan segala nilai kebaikan yang kita hayati dalam relasi dengan orang lain. Di saat itu kita menghadapi hidup damai, tanpa konflik dan perang sebagai bukti nyata buah kebaikan yang ditabur itu telah menjiwai orang. Artinya Semangat Kristus telah tercurah untuk membangun kehidupan yang bersaudara. Sebaliknya selama suasana penuh chaos: gelap, kacau, iri hati, dendam, konflik, ketidak adilan, kemiskinan dan kemelaratan tanda nyata kita ingat diri. Akibatnya hidup tak memberi dampak yang menggembirakan. Tanda bahwa nilai pewartaan kita tentang injil gagal total.
Yesus mengajak kita semua pengikut-Nya hari ini agar memberi diri diperbaharui. Sebab ketika mengandalkan diri terkadang ego sempit kita lebih kuat menguasai kita. Dengan ingat diri berarti kepentingan orang lain kita abaikan. Olehnya sebelum bersaksi perlulah kita juga memperbaharui diri. Kita mendapat pencurahan Roh Kudus agar hidup dalam semangat baru. Sebab Roh Kudus memiliki kekuatan yang begitu dasyat yang tak terduga cara kerjanya. Pada akhirnya kita juga bisa membuat lingkungan hidup di sekitar kita jadi baru bahkan seluruh muka bumi. Apakah kita selalu membiarkan diri dibimbing oleh Roh Kudus?
*Salam Seroja, Sehat Rohani dan jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin๐๐๐๐น๐นโ๏ธ๐ชท๐ชท๐ค๐ค๐๐๏ธ๐ฐ๐๐๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
Pastor Paroki Katedral Kupang