Kapal Ina Maria Terbakar, Diduga Karena Korsleting

0
539

NTTsatu.com – Kapal Cepat Ina Maria milik Keuskupan Larantuka, yang terbakar di perairan selepas Tanjung Gemuk, di ujung barat pulau Adonara tepatnya di depan perairan yang masuk desa Sama Soge pada Kamis, 30 April 2015 pagi diduga karena korsleting di generator.

Hal ini disampaikan kapolres Flores Timur,AKBP Dewa Putu Gede Artha, SH, MH di Mapolres Flotim, Kamis ( 30/04/2015 ) sore. Dikatakan Gede Artha, kapal cepat tersebut mengangkut 44 penumpang yang terdiri dari 36 penumpang dewasa, 5 anak – anak dan 3 orang anak buah kapal.

Kapal yang bertolak dari dermaga Larantuka kabupaten Flores Timur dengan tujuan Lewoleba, kabupaten Lembata berangkat sekitar pukul 08.00 Wita ini juga mengangkut 5 sepeda motor. Saat diketahui terjadi kebakaran, kapten kapal, Vigis mengemudikan kapal ke hutan bakau di pinggir pantai terdekat di desa Samasoge pulau Adonara.

Seluruh penumpang sebut Gede Artha, selamat, hanya ada seorang biarawati yang mengalami cedera di kakinya. Kerugian materil akibat kejadian ini jelas Gede Artha, kapal bernilai sekitar 1 miliar rupiah terbakar seluruhnya beserta 5 sepeda motor dan barang bawaan penumpang.

“ Penanganannya kami sudah memeriksa saksi – saksi beserta para anak buah kapal dan kapten kapal untuk mengetahui apa itu merupakan kelalaian ataukah kesengajaan. Dalam waktu dekat kami akan mendatangkan team dari Laboratorium forensik Polda Bali untuk melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara,“ tegasnya.

Ditambahkan Kapolres Gede Artha, dirinya langsung memimpin sendiri tim dari Polres Flotim menggunakan speed boat dan langsung meluncur ke tempat para penumpang dievakuasi. Selanjutnya, Kapolres memerintahkan agar para penumpang dievakuasi ke dermaga Larantuka dan seorang biarawati yang mengalami cedera langsung diantar menggunakan speed boat untuk menjalani pengobatan di Larantuka.

Diminta Tenang

Ibu Leny Niron salah seorang penumpang asal Sandominggo kelurahan Larantuka yang ditemui di Mapolres Flotim, Kamis (30/04/15 ) malam menegaskan, para penumpang tidak mengetahui ada kejadian apa. Tiba – tiba saja terang Leny, ada teriakan dari arah belakang kapal bahwa air laut naik dan penumpang juga tidak mengerti ini ada apa. Setelah mendengar itu tambah Leny, kapten kapal ke belakang mengecek dan tenyata ada kebakaran.

“ Setelah itu kapten kasih tahu kami bahwa ada kebakaran dan meminta kami agar tetap tenang dan jangan panik. Kapten juga meminta kami ambil pelampung dan pakai “ ungkapnya.

Setelah diberitahukan kapten bahwa ada kebakaran, lanjut Leny, suaminya berteriak kepada kapten agar kapalnya diarahkan ke pinggir pantai sehingga kapal pun dilarikan ke pantai di sekitar hutan bakau.

Leny bersama suami dan anak-anaknya membawa dua unit sepeda motor dan barang bawaan dan berniat menghadiri pemakaman salah satu keluarganya di Lewoleba. Semua barang bawaannya termasuk pakaian terbakar habis, bahkan kata Leny,  pakaian di badan pun dibuka karena takut berat saat berenang.

Setelah di pelabuhan ada penumpang kapal motor yang diminta mengevakuai mereka memberikan pakaian untuk dikenakan. (floresbangkit.com)

Komentar ANDA?