KUPANG. NTTsatu.com – Sabtu, 17 Desember 2016, telah tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, Kapal Pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) berkapasitas 60 MW yang disewa PT PLN. Kehadiran kapal itu diharapkan dapat engatasi kekurangan listrik di seluruh pulau Timor.
Saat ini, Kapal Pembangkit Listrik masih melalui pemeriksan administrasi oleh imigrasi dan Balai Karantina. Setelah diperiksa kapal tersebut akan berpindah ke Pelabuhan Bolok dan menyuplai listrik ke Gardu Induk Bolok yang kemudian diteruskan sampai ke sistem Timor.
Selain itu PLN akan membangun jaringan hingga ke Kabupaten Belu, karena saat ini Jaringan PLN baru sampai di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan,
Dengan kekuatan 60 MW dari Kapal MVPP, maka akan terjadi surplus daya listrik di NTT ditambah dengan IPP Bolok yang akan beroperasi sekitar tahun 2017. IPP Bolok berkapasitas 16,5 x 2 MW.
Humas PT PLN menjelaskan, diperkirakan di 2017 akan ada tambahan daya 90 MW di luar dari beban puncak Kota Kupang yang sekarang mencapai 75 MW.
General Manager PT PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur, mengatakan tahap pertama pemeriksaan dokumen kapal sudah selesai di Pelabuhan Tenau. Hari Sabtu (17/12/2016) kapal sudah merapat ke jeti batu-baranya PLN untuk persiapan bergeser ke posisi yang sudah disiapkan tempatnya. Karena masih ada material yang diturunkan dari kapal kecil di pelabuhan. Jadi besok kapal sudah bersandar di posisinya.
Tahapan kapal, kata GM Richard, sudah dalam persiapan untuk melakukan konek. Penyelesaian pertama dari darat kemudian ke kapal.
“Kontrak PLN pusat dengan pihak Kapal, Commersial Dead pada tanggal 22 Desember. Diusahakan harus memenuhi kontrak. Pekerjaan dilakukan siang dan malam, walaupun hujan tetap bekerja. Pengerjaan sudah mencapai 85 persen,” tutur
Sementara Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri, mengatakan, dengan kapasitas itu PLN bisa menyuplai listrik ke seluruh daratan timor.
“Inilah langkah cepat PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik yang memadai dan selamat menikmati listrik warga kota Kupang dan sekitarnya,” ungkap Machnizon. (*/bp)