NTTSATU.CIM — KUPANG — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengatakan, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab nanti ada dua bidang tugas yang menjadi prioritas, pertama, adalah penataan internal dalam memperkuat budaya Polri. Yaitu menjadi pelayan masyarakat. Karen itu, Polri harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
NTTSATU.COM — KUPANG — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengatakan, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab nanti ada dua bidang tugas yang menjadi prioritas, pertama, adalah penataan internal dalam memperkuat budaya Polri, yaitu menjadi pelayan masyarakat. Karen itu, Polri harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kalau seorang pelayan berarti ada yang dilayani berarti pelayanan ada tuanya. Tuan adalah segalah-segalanya. Tuan daripada Polri itu adalah masyarakat berarti Polri harus beri pelayanan terbaik kepada masyarakat”, kata Johni Asadoma usai upacara Penyerahan Pataka Polda NTT Catya Turangga Wirasakti dari Irjen Pol Setyo Budiyanto kepada Irjen Pol Johni Asadoma di Mapolda NTT, Jumat (21/10/2022).
Untuk diketahui, Irjen Pol Johni Asadoma menggantikan Irjen Pol Setyo Budiyanto, yang mendapat amanah menjadi Kapolda Sulawesi Utara (Sulut).
Jenderal bintang dua ini juga mengimbau kepada seluruh anggota untuk tidak melakukan pola hidup mewah.
“Saya mengimbau kepada seluruh anggota Polda NTT untuk melakukan pola hidup sederhana di tengah-tengah masyarakat”, harapnya.
Jenderal bintang dua ini juga akan membangun komunikasi secara terbuka dan seluas-luasnya serta offline dengan seluruh komponen masyarakat.
“Masyarakat bisa ke Polda, Polres dan Polsek menyampaikan keluhan dan saya akan terbuka membangun komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu juga, Kapolda NTT akan membangun Kapasitas kepada seluruh anggota Polri di NTT untuk bisa di refersh dengan peraturan-peraturan Kepolisian. Kemudian SOP sehingga anggota dalam menghadapi kerusuhan massa dapat mengetahui tahap-tahap yang akan dilakukan sehingga tidak salah mengambil tindakan.
“Begitu juga dengan fungsi Reskrim. Kita akan mengundang pakar-pakar dari Komnas HAM untuk memberikan pengetahuan- pengetahuan terbaru. Ini adalah untuk memperkuat kultur Polri”, jelasnya.
“Kemudian tugas pokok dan fungsi. Kemudian pemeliharaan Kamtibmas dan penegakan hukum. Selalu yang akan ditonjolkan adalah pelayanan terbaik kepada masyarakat”, lanjutnya.
Kapolda mengajak jajarannya menggunakan pendekatan restorasi justice dalam penyelesaian kasus-kasus. “Perkara yang ringan tidak perlu sampai ke pengadilan sehingga masyarakat tetap kondusif. Dengan pendekatan restorasi Justice maka bisa memulihkan kembali masalah yang ada sehingga persaudaraan tetap terjaga”, pintanya.
Terkait penanganan perkara, Kapolda NTT juga menegaskan kepada anggota agar cepat tuntaskan. Termasuk perkara kecelakaan lalu lintas.
“Kemudian terkait komunikasi publik kepada masyarakat. Bahwa Polri selalu terbuka dan menerima kritik, saran dan masukan dari masyarakat sehingga apa yang kita (Polri) lakukan sesuai dengan selaras dan harapan masyarakat”, tandasnya. (*/bp)