NTTsatu.com – KUPANG – Ķasat Lantas Polresta Kupang Kota telah memberikan penjelasan yang salah terkait peristiwa yang dialami Oswan saat bertemu Polce Adu dan teman-temanya di kantor Satlantas Kupang Kota, Sabtu, 18 Januari 2020 malam.
“Kalau pak Kasat bilang kejadiannya tidak seperti itu berarti itu permainan dari Polce dan itu perlu diluruskan supaya jangan ada persoalan baru lagi,” tegas Bosko Ponang kepada media ini, Selasa, 21 Januari 2020.
Penegasan itu disampaikan Bosko Ponang seorang saksi mata yang tahu persis kejadian itu di kantor Lantas Polresta Kupang Kota. Bonar adalah orang yang dibonceng Oswan saat itu mulai dari rumah ke Katedral selanjutnya hendak makan namun terjebak dengan penilangan saat itu.
Bosko yang juga adalah anggota DPRD Kabupaten Ngada itu menegaskan, apa yang dialami Oswan saat itu di Lantas itu benar demikian adanya. Dia bahkan sempat emosi hendak melawan tetapi karena dia tahu itu urusan dengan Oswan. Apalagi mereka dalam posisi yang salah.
“Saya sangat emosi saat itu hendak melawan tetapi saya tahu status saya maka saya diam saja. Tetapi karena pak Kasat sudah bilang ke beberapa media bahwa Polce tidak lakukan itu ya saya juga harus bicara juga,” tegasnya.
Untuk diketahui, kasus ini terjadi pada hari Sabtu (18/01/2020). Oswan membonceng Bosko tanpa helm kemudian mereka ditilang. Karena surat tilang tidak dibawah maka mereka diminta ke kantor Lantas.
Oswan dan Bosko masih sempat makan malam kemudian dari situ mereka melanjutkan perjalanan ke Kantor Lantas. Mereka kemudian bertemu Polce Adu dan terjadilah keributan itu. (bp/tim)