Oleh: Rm Ambros Ladjar, Pr
Hari Mingg Biasa XXXI*, 31 Oktober 2021. Bac. Kitab Ulangan 6: 2-6 dan Ibrani 7: 23 – 28. dan Injil Mk 12: 23 – 28
Kasihanilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah Sesamamu Seperti Dirimu Sendiri
Ada dua orang bersaudara. Kakaknya sudah berkeluarga & adik masih jomblo. Mereka *mengolah ladang warisan orangtua dan membagi hasil sama rata*. PadaKasihanilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah Sesamamu Seperti Dirimu Sendiri suatu hari kata si adik: saya tak merasa kekurangan sebab tak banyak kebutuhan, tapi kasihan abangku yang berkeluarga. Tengah malam adiknya bawa satu karung beras ke lumbung kakaknya. Kata kakaknya dalam hati: Tidak tepat karena saya punya istri-anak dan pasti kelak mereka perhatikan saya. Kasihan adik saya yang masih jomblo. Malamnya dia bawa satu karung beras ke lumbung adiknya. Hal yang sama mereka lakukan terus menerus tiap malam. Hasilnya bahwa persediaan makanan mereka tak kurang.
Tibalah saatnya mereka dua sama-sama bingung. Sebab *stok pangan di lumbung tak pernah kurang*. Suatu malam mereka lakukan hal yang sama mau masukan beras. Dalam kegelapan malam mereka berpapasan dan sadar apa yang sudah terjadi selama ini. Mereka letakan karung beras dan saling berangkulan. Tiba-tiba ada sinar dari langit gelap dan ada suara: Di sinilah tempat dimana Aku akan bangun rumah-Ku. Sebab dimana orang saling berjumpa dalam cinta kasih di situlah Aku hadir *(Toserba Surgawi*, Sumantri HP, SJ).
Sudah seringkali kita dengar Hukum Cinta kasih. Teorinya mudah tapi *penerapannya sangat susah*. Injil berkisah tentang seorang ahli Taurat yang coba menjebak Yesus dengan pertanyaan: Hukum manakah yang paling utama? Memang dia tahu bahwa *dalam Taurat itu ada 613 Aturan, hukum yang tdd: 248 Perintah dan 365 Larangan*. Pancingan ahli Taurat itu enteng dijawab Yesus: Inti Hukum Taurat yakni mencintai Allah dan sesama. Ini sudah mencakup hukum pertama dan kedua.
Yesus memberi jawaban dengan memakai dasar Kitab Ulangan 6: 4-5. Hukum yang utama adalah *Shema Yisra’el Adonai Eleheinu Adonai Echad. Dengarlah hai orang Israel. Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu satu*. Ini adalah doa penting orang Yahudi. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. *Perintah ini ada sebab akibatnya*, maka harus diperhatikan(Ul 6,3). Lakukan dengan setia agar baik keadaanmu dan keturunanmu diberkati.
Ahli Taurat adalah profesor di bidang Taurat. Mereka itu orang sangat cerdas. Tidak heran jika dalam soal jawab dengan Yesus sering berakhir dengan emosi. Namun dialog dengan Yesus kali ini tampak datar saja. Jawaban ahli Taurat itu sangat bijak maka Yesus berkata: engkau tak jauh dari kerajaan Allah. Akan tetapi kecerdasan yang dimiliki mestinya didukung oleh segala perilaku baik kita. *Tak boleh gunakan kecerdasan untuk tipu daya orang lain*. Benar jadi salah dan salah jadi benar di rana hukum. Jika hidup sungguh dijiwai semangat cinta kasih maka hidup kita diwarnai sukacita hidup.
Cinta kasih adalah dasar segala aturan yakni *hubungan kasih antara Allah dan manusia*. Hubungan itu lebih nyata kalau kita setia membangun relasi ybk dengan sesama manusia. Ketika orang mencintai sesama, mereka mencintai Tuhan. Sama seperti tabiat baik kedua bersaudara dalam ilustrasi. Dalam rasa *saling peduli itu muncul penghayatan iman yang sejati* sebagai murid Kristus. Akibatnya hidup kita damai dan diberkati Tuhan dengan kesejahteraan turun temurun.
Salam sehat di Hari Minggu untuk semuanya. *Tetap taat menjalankan Prokes*. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kelimpahan kasih sayang, kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin 🙏🙏🌹✝️🌹🍇🫐🔥🔥🇮🇩🇮🇩
==========
Pastor Paroki Katedral Kupang