“Data terakhir kasus DBD selama Januari 2021 sampai saat ini ada 61 kasus dan satu kematian,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberatasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kupang, Sri Wahyuningsi, Rabu, 20 Januari 2021.
Satu kasus kematian tersebut merupakan anak-anak dan masih dilakukan pengecekan data secara jelas, menurut dia, semua wilayah berpotensi untuk terjadi kasus DBD, wilayah tertinggi jumlah Kasus DBD berada pada Kecamatan Maulafa,
“Kami sudah meminta agar semua puskesmas untuk waspada, karena semua wilayah berpotensi untuk terjadi kasus DBD,” tambah Sri.
Kunci utama untuk memutuskan mata rantai DBD adalah keluarga, dengan kondisi saat ini. Dimana semua dianjurkan agar lebih banyak berdiam diri di rumah, maka masyarakat memiliki lebih banyak waktu untuk membersihkan lingkungan rumah melalui gerakan 3M yang selalu disosialisasikan yakni Menguras tempat penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Menutup tempat penampungaan air. (*/gan)