Kasus Papa Minta Saham Usai, Kini Setnov Mulai Puja-puji Jokowi

0
300

NTTsatu.com – Mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) pernah menjadi perbincangan panas saat skandal dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi ihwal kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia. Setnov yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar mengaku biasa saja saat kembali bertemu dengan Presiden Jokowi.

Setnov hadir di Istana saat Presiden Jokowi menggelar rapat konsultasi soal RUU Tax Amnesty.

“Saya dari dulu selalu memberikan dukungan kepada beliau,” kata Novanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/4) kemarin.

Selama menjabat hingga lengser dari kursi Ketua DPR, Setnov mengatakan, terus melakukan yang terbaik dan mendukung segala program pemerintahan. Apalagi, kata dia, program pemerintahan Presiden Jokowi untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.

“Dari dulu saya selalu melakukan yang terbaik apa yang diinginkan dari pemerintah dan Presiden Indonesia dan apa yang diprogramkan dan direncanakan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat makanya saya selalu mendukung beliau,” ujarnya.
Soal kasus Papa Minta Saham, Setnov bisa bernafas lega. Sebab Kejaksaan Agung belum menemukan titik terang dari penyelidikan kasus tersebut. Kejagung bahkan mengakui sejauh ini pihaknya kekurangan alat bukti untuk menaikkan kasus tersebut ke tahap penyidikan.

Lepas dari bidikan dan jeratan kasus Papa Minta Saham, Setnov terlihat senang dan banyak melempar senyum saat bertemu Presiden Jokowi. Bahkan dirinya secara tegas mendukung RUU Tax Amnesty agar cepat selesai dibahas dan disahkan menjadi undang-undang.

Calon ketua umum Partai Golkar ini meyakini Tax Amnesty dapat membantu keadaan investasi di Indonesia.

“Baik di dalam masalah infrastruktur, pertanian, dan investasi lainnya. Serta sudah melalui pengkajian bukan saja pemerintah tapi yang terkait yaitu perindustrian perdagangan untuk diikuti dengan UU Lalu Lintas Devisa Negara,” tutur Setnov.

Setnov mengklaim semua fraksi di DPR sepakat untuk segera melakukan pembahasan RUU Tax Amnesty. Apalagi kondisi ekonomi Tanah Air mengalami pelambatan.

“Semua fraksi sangat mendukung kebijakan Presiden. Itu akan menjadi prioritas pertama karena penting untuk keterlambatan ekonomi Indonesia dan kompetisi antar negara bukan hanya penerima pajak tapi representasi ini akan jadi perhatian kepada kita,” tutupnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi marah besar dengan Setya Novanto karena namanya dicatut untuk permintaan saham PT Freeport Indonesia. Napas Jokowi saat itu tampak naik turun menahan amarah.

“Tidak boleh namanya lembaga negara bermain-main lagi. Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden sarap, presiden kopeg. Tapi sudah mencatut saham 11 persen itu yang saya tidak mau. Ini masalah kepatutan, masalah etika, moralitas, dan itu masalah wibawa!” kata Jokowi, Senin (7/12/2015) lalu. (merdeka.com)

=====

Foto: Ketua FPG DPR RI Setya Novanto

Komentar ANDA?