NTTsatu.com – LEWOLEBA – Kebakaran hutan yang terjadi dalam beberapa pekan belakangan ini di sebagian wilayah di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat mengganggu jaringan listrik di daerah itu. tLN sering melakukan pemadaman listrik lanpa pemberitahuan terlebih dahulu karena sejumlah peralatan proteksi mengalami gangguan.
Manajer PT PLN Rayon Lembata Patriaius Homo yan dihubungi kemarin menjelaskan, kebakaran padang yang terjadi di sebagian wilayah di Lembata memang sangat menggnggu jaringan listrik di daerah ini.
“Lebih dominan jaringan kita terganggu karena ada pohon tumbang kena jringan. Ada juga karena masyarakat yang bakar hutan dekat jaringan, sehingga beberapa peralatan proteksi kami terganggu,” kata Tarsisius.
Jalur yang sering mengalami gangguan yakni jalur Hadakewa di Onga, Desa Waowala Ile Ape, arah Watodiri, Lite, dan Baolangu. Di dalam wilayah Kota Lewoleba pun banyak pohon yang berada terlalu dekat dengan jaringan yang belum dapat dibersihkan.
“Seharusnya ROW atau jarak aman kabel 20 KV adalah tiga meter. Tapi yang ada sekarang parah,” tegasnya.
Tarsisius mengaku sudah bersurat ke seluruh lurah dan kepala desa untuk mengimbau masyarakat agar merelakan pohon yang tumbuh dekat jaringan untuk bisa ditebang. Selama ini PLN telah menjadwalkan melakukan pembersihan tanaman di dekat jaringan setiap hari Sabtu.
“Yang menjadi persoalan adalah seringkali kami terkendala karena di beberapa titik warga menolak untuk (pohonnya) ditebang, sehingga sering terjadi gangguan di tempat yang sama,” paparnya.
Menurutnya, minggu lalu dalam rapat pencegahan dan penanggulangan kebakaran bersama Satpol PP, ia telah mengusulkan perlunya diterbitkan peraturan daerah (Perda) tentang pembebasan pohon yang dekat jaringan listrik. Terhadap usulannya itu, bidang terkait akan mengupayakannya untuk diusulkan ke DPRD Lembata. (*/rin)