Kesehatan dan Pendidiķan Pemicu Turunnya Peringkat IPM Ende

0
423

NTTsatu.com -ENDE – Angka harapan hidup (AHH) dan Rata-rata lamanya sekolah yang merupakan indikator dalam perhitungan IPM di kabupaten Ende mengalami peningkatan tetapi lamban yang membuat peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ende  yang sebelumnya 2017 menempati rangking dua dari 22 Kabupaten kota se-Nusa Tenggara Timur dengan tingkat capaian 65.74 tahun, dibawah kota kupang dan di atas Kabupaten Ngada yang sebelumnya 65,61 tahun.

Demikian disampaikan Jemsi Armando M, SST Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Anali^sis BPS Kabupaten Ende Rabu, 31 Juli 2019 di ruangan kerjanya.

Pada tahun 2018 lanjut Jemsi, IPM Kabupaten Ngada dengan tingkat capaian 67.10 persen menjadi rangking dua sedangkan Ende menurun ke rangking tiga dengan tingkat capaian 66.62 persen .

Lebih lanjut Jemsi menjelaskan,  penurunan peringkat ini karena indeks Kesehatan Kabupaten Ende yang digambarkan oleh Angka Harapan Hidup (AHH) sekitar 64,75 tahun atau dapat diartikan bahwa bayi yang lahir di Ende memiliki peluang hidup hingga 64,75 tahun, sedangkan di Ngada bayi yang lahir memiliki peluang hidup hingga 67.59 tahun.

Untuk peringkat dimensi kesehatan masyarakat Ende saat ini berada pada urutan 14 dari 22 Kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur.
Sementara dimensi pengetahuan pada IPM yang dibentuk oleh indikator Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS).

Menurutnya capaian rata-rata lama sekolah kabupaten Ende tahun 2018 7,79 tahun. Untuk capaian rata-rata lama sekolah Kabupaten Ende saat ini peringkat keenam setelah kota Kupang 11,46 tahun, kabupaten Ngada 8,07 tahun, Lembata 7,95 tahun, Nagekeo 7,82 tahun dan Alor 7,81 tahun.

Dengan Angka Rata –rata lama sekolah ini Jemsi menegaskan bahwa secara rata-rata masyarakat Ende telah bersekolah hingga kelas VII (SMP kelas 1). Sementara itu untuk tingkat harapan lama sekolah 13,76 tahun setelah kota Kupang, dan Kabupaten Kupang masing masing 16.08 tahun dan 13.83 tahun, tegasnya.

Jika dilihat dari dimensi Standar Hidup Layak yang digambarkan melalui indikator pengeluaran perkapita Kabupaten Ende, Jemsi mengatakan bahwa rata-rata pengeluaran masyarakat Ende Rp. 8,995 juta setelah kabupaten Sumba Timur Rp.9,093 juta dan kota Kupang Rp.13,199.

Tetapi kalau di bandingkan dengan Kabupaten se daratan Flores maka masyarakat Ende memiliki pengeluaran tertinggi. Walaupun demikian menurut Jemsi Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Ende 2018 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 0.77 persen. (jm/bp)

Komentar ANDA?