NTTsatu.com – KUPANG – Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang menyatakan, kesenjangan hidup masyarakat desa dan Kota di wilayah Nusa Tenggara Timur masih sangat nampak. Hal ini jangan dibiarkan berlarut-larut, jika tidak akan menimbulkan masalah baru.
Uskup Turang mengatakan hal itu dalam pertemuan dan dialog antara Pemerintah Provinsi NTT dan Para Pimpinan Agama serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) provinsi NTT di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kamis, 16 Maret 2017 malam.
Menurut Uskup Turang, kesenjangan dalam masyarakat harus diperhatikan oleh pimpinan daerah ini dengan baik, sesuai dengan ketersediaan anggaran. Jangan biarkan kesenjangan itu berlarut-larut karena bisa menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat.
“Saya yakin Gubernur dan pejabat pemerintahan baik tingkat provinsi maupun kabupaten belum sempat mengunjungi semua desa di daerahnya. Saya baru kembali dari kunjungan ke desa-desa di daerah perbatasan dengan Timor Leste tepatnya di desa Oepoli. Masyarakat Oepoli di perbatasan dg Timor Leste itu hidupnya sangat sengsara. Jaraknya dekat saja namun menjangkauinya sa ngat-sangat sulit karena transportasi sangat susah.” Kata Uskup Turang.
Ini kesenjangan yang cukup serius, sementara di daerah Timor Leste kehidupan masyarakatnya jauh lebih maju dari masyarakat Oepoli, Kabupaten Kupang,
Terhadap keluhan Uskup Turang tersebut, Gubernur Frans Lebu Raya mengakui kalau beberapa lokasi di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste belum mendapatkan sentuhan pembangunan yang baik, Karena itu dia akan segera bersurat kepada Presiden Joko Widodo untuk memberikan perhatian pada daerah perbatasan terutama di wilayah Oepoli tersebut.
“Saya akan segera bersurat kepada presiden untuk membangun pos lintas batas di daerah Oepoli. Kalau Pos Lintas Batas itu setuju dibangun maka infrastruktur jalan ke daerah itu akan dibangun juga,” katanya.
Hadir dalam pertemuan dan dialog itu, empat Uskup yakni Uskup Agung Kupang, Uskup Agung Ende, Uskup Atambua dan Uskup Ruteng, Ketua Majelis Sinode GMIT, Ketua GKS Sumba, Ketua MUI NTT dan Ketua Parhisada Hindu Dharma NTT (bp)