NTTsatu.com – KUPANG – Sebagai Ketua sebuah Partai Politik tidak otomatis menjadi calon Kepala Daerah baik bupati, Walikota, Gubernur bahkan Presiden.
“Tidak bisa secara otomatis saya sebagai ketua Partai lalu harus mencalonkan diri menjadi Gubernur NTT. Mungkin masih ada kader partai yang lebih berkompeten dari saya, dan itu harus kita sadari dengan baik,” keta Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi NTT, Jimi Sianto.
Pernyataan Jimi Sianto ini disampaikan kepada wartawan di Kantor Gubernur NTT kemarin ketika ditanya apakah dia juga mau mencalonkan diri sebagai gubernur atau wakil gubernur NTT untuk mengikuti Pilkada NTT tahun depan.
Sianto mengatakan, Hanura mempunya banyak kader yang memiliki kapasitas dan kapabilitas menjadi calon gubernur NTT. Kader Hanura tersebut antara lain Saleh Husen mantan anggota DPR RI dan Manta Menteri Prindag, dan Andre Gharu yang kini menjabat anggota DPD RI.
Sebelumnya diberitakan, Partai Hanura dalam waktu dekat akan segera membuka pendaftaran bagi para Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Dikatakan, Hanura yang memiliki lima kursi di DPRD NTT, wajib untuk membangun koalisi. dan selama ini tergabung dalam Poros Baru bersama PKB dan PKPI.
Pendaftaran saat ini dilakukan untuk menjaring nama-nama balon, untuk kemudian digodok bersama di Poros Baru.
Dia menjelaskan, pihaknya akan secara terbuka menerima pendaftaran para balon, baik balon tunggal maupun paket.
Menyoal Poros Baru yang diisukan pecah, dia membantahnya. Semua solid dan terus membangun komunikasi intensif. “Tidak ada perpecahan. Semua solid selalu. Kami masih jalan bersama,” ungkap anggota DPRD NTT itu.
Ditanyai tentang nama-nama yang sudah berkomunikasi dengan Hanura, dia menguraikan komunikasi dari para balon sudah ada, diantaranya Benny Litelnoni, Ibrahim Agustinus Medah melalui Muhammad Ansor, Ray Fernandes, bahkan pasangan Benny Bosu-Mel Adoe sudah melamar. Untuk kader ada Andre Garu maupun Saleh Husin yang merupakan mantan menteri.
Hanura dan poros baru ujarnya, tidak akan ego dengan kader sendiri. Pihaknya akan melihat semua yang akan maju dalam Pilgub NTT 2018 nanti. “Sebagai ketua partai tidak harus dicalonkan dan mencalonkan diri. Kita akan lihat nanti. Kita akan dorong orang lain untuk bersama bangun NTT, saya konsentrasi urus Partai Hanura saja,” ujar alumni FE Unwira Kupang itu.
Ditanya lagi terkait Poros Baru yang tidak memiliki pengaruh ke DPP masing-masing partai, Jimmy menjelaskan, yang pasti koalisi poros baru yang ada sudah dilaporkan ke DPP. Dia sendiri sudah melaporkan ke Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO). Dan OSO menyambut baik koalisi yang ada.
Hal yang sama juga dibuat oleh PKB dan PKPI ke DPP. “DPP sudah tahu kita bangun koalisi poros baru. Nanti akan dilihat kedepan. Poros baru tetap solid,” pungkasnya. (bp)