Menurut dia, kasus pembunuhan Astri (30) dan Lael (1) tidak boleh berhenti walaupun Randy Badjideh telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia malah mendorong kepolisian Polda NTT mendalami motif terduga pelaku, Randy, yang menyerahkan diri pada Kamis (2/12).
“Polda NTT agar mengungkap kasus ini dengan seterang-terangnya dan menuntaskan dengan seadil-adilnya. Perlu pula didalami kemungkinan adanya pelaku lain serta motif yang mendasari,” tegas politisi Golkar itu.
Sebagai anggota DPR RI bidang hukum, Sari merasa terpanggil untuk mengikuti kasus ini. Ia menyatakan, sebagai wakil rakyat dan perempuan merasa sangat sedih terjadinya kasus yang menimpa seorang ibu beserta anaknya.
“Saya mengucapkan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberi kekuatan. Kita sangat mengutuk keras perbuatan pelaku dan berharap pelaku dihukum sesuai perbuatannya,” tambah Sari.
Serahkan Diri
Kamis (2/12), Randy Basjide yang menyerahkan diri ke Polda NTT mengaku membunuh ibu dan bayinya; Astri Manafe dan Lael Maccabe. Penyidik Direktorat Reskrim Umum Polda NTT langsung memeriksa Randy secara intensif di ruang Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda NTT. Dia pun lalu ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelumnya diberitakan, pasca mengidentifikasi identitas jenazah ibu dan anak yang ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek SPAM di Kelurahan Penkase Oeleta, Kota Kupang, pihak kepolisian menyerahkan jenazah ke pihak keluarga, Kamis (25/11/2021) siang.
Hasil pemeriksaan barang bukti pakaian yang ditemukan di TKP dan hasil uji DNA serta hasil Labfor memastikan kedua jenazah adalah Astri dan Lael. (*/bp)