Hal ini disepakati dalam pertemuan yang dipimpin langsung Ketua SMGM Cabang Larantuka, Andres Hekin dan dihadiri ketua dan anggota panitia Munas yang berlangsung di Aula Biara Pusat PRR, Sabtu (12/06/2021) sore.
Dalam pertemuan itu disepakati, Munas II SMGM akan dihadiri utusan pengurus pusat dan 50 cabang Komunitas SMGM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan di luar negeri. Meski demikian, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, peserta akan dibatasi dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
Untuk menyukseskan Munas II SMGM ini, panitia telah merancang berbagai persiapan baik sebelum, dan selama acara hingga berakhirnya perhelatan Munas II SMGM, termasuk upaya penggalangan dana.
Ditetapkannya Larantuka sebagai lokus Munas II SMGM ini didasari pertimbangan anggota SMGM dari berbagai cabang pada Munas I yang berlangsung di Jawa Timur pada 2018 lalu.
“Pada Munas yang lalu, teman – teman dari SMGM pusat menghendaki Munas II ini dilakukan di Larantuka. Karena itu kita harus berupaya maksimal untuk menyukseskan kegiatan ini meski dalam keterbatasan karena Pandemi Covid yang masih saja mewabah,” ujar Hekin dan diamini semua peserta pertemuan.
SMGM sendiri adalah komunitas awam Katolik yang didirikan atas dasar spirit Mgr. Gabriel Manek, SVD yang semasa hidupnya mengabdikan dirinya bagi sesama, sebagaimana tercermin dalam karya pelayanan karitatif para suster Puteri Reinha Rosari saat ini, terutama pengabdian dalam karya sosial, pastoral, kesehatan dan pendidikan yang merambah hingga ke manca negara.
Terinspirasi dengan spirit Mgr. Gabriel Manek dalam karya karitatif para suster kongregasi Puteri Reinha Rosari inilah, lahir komunitas awam SMGM di Surabaya 25 Mei 2017 lalu, yang kemudian terbentuk cabang di berbagai daerah termasuk di Larantuka yang berdiri sejak 1 Mei 2019. Selain di Indonesia, komunitas SMGM juga ada di luar negeri seperti di Timor Leste. (*/gan )
