Kontribusi Gong Belajar Hanya 1, 7 Persen

0
906

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat membawakan sambutan pemb ukaan Mubes Dikbud dan Peluncuran gErakan Revitalsasi Gong Belajar

KUPANG. NTTsatu.com – Gerakan Gong Belajar yang dicanangkan Pemerintah NTT sejak tahun 2011 lalu, kontribusinya terhadap peningkatan kualitas belajar hanya 1, 7 persen. Karena itu, pemerintah meluncurkan kembali gerakan revitalisasi Gong Belajar

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Piter Sinun Manuk sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Kamis (3/12).
Piter mengatakan, dalam kesempatan kegiatan Musyawarah Besar Pendidikan dan Kebudayaan NTT yang digelar saat ini, pihaknya meluncurkan kembali gerakan Revitalisasi Gong Belajar. Untuk revitalisasi ini, pihak yang dilibatkan untuk mendukung gerakan ini diperluas. Dimana, sebelumnya gerakan Gong Belajar hanya melibatkan guru dan orang tua dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini, maka kali ini melibatkan berbagai pihak antara lain para tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparat pemerintahan hingga tingkat RT/RW.

“Ini artinya kita harus bersama-  sama berjuang untuk peningkatan pendidikan di daerah ini. Dengan harapkan, kontribusi Gong Belajar terhadap peningkatan kualitas belajar lebih besar lagi,” kata Piter.

Anggota Komisi V yang membidangi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan DPRD NTT, Kristofora Bantang menyatakan, Gerakan Gong Belajar yang dicanangkan pemerintah NTT sangat bagus untuk tercapainya peningkatan kualitas belajar anak. Tentunya, pemerintah, sekolah dan lingkungan terutama orang tua harus bertanggungjawab untuk menyiapkan jam belajar anak.

Apalagi, anak- anak yang hendak mengikuti ujian, baik tingkat sekolah maupun ujian nasional, harus diberi waktu yang besar untuk belajar.

“Gerakan Gong Belajar ini harus terus menerus dikumandangkan agar penyiapan jam belajar yang khusus bagi anak menjadi rutinitas, tidak saja menjelang pelaksanaan ujian,” ujar Feni demikian Kristofora Bantang biasa disapa.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan asal daerah pemilihan Manggarai Raya ini menyatakan, Gerakan Gong Belajar juga akan mendisiplinkan anak untuk belajar di rumah. Sehingga peran orang tua menjadi sangat penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak. Karena tanpa penyiapan waktu belajar secara khusus dan teratur, peningkatan kualitas belajar sangat sulit diwujudkan.

Feni menambahkan, sebagai mitra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, DPRD NTT khususnya Komisi V sangat mendukung revitalisasi Gerakan Gong Belajar dengan memperluas elemen yang dilibatkan. Tentunya dengan harapkan, peningkatan kualitas belajar anak lebih baik yang pada gilirannya meningkatkan kualitas lulusan peserta didik. (bp)

Komentar ANDA?