KUPANG, NTTsatu.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lembata, Petrus Payong mengakui, hingga hari ini, Sabtu, 11 Juni 2016 pihaknya belum menerima undangan dari Pansus Ijazah Palsu DPRD Lembata untuk memberikan klarifikasi terkait dokumen milik Bupati Lembata Eliazaer Yentji Sunur.
“Kami belum terima undangan Pansus itu. Jika undangan itu sudah ada, lihat dulu apa isinya dan apa tujuan undangan itu. Kami kan bukan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) jadi harus datang setiap kalu ada undangan DPRD. Kita lihat materinya apa dulu,” kata Payong ketika dihubungi NTTsatu.com dari Kupang ke Lewoleba, Sabtu, 11 Juni 2016 siang.
Payong mengakui, beberapa waktu lalu mereka diundang pansus untuk memberikan klarifikasi soal dokumen Eliazer Yentji Sunur saat mendaftar tahun 2011 lalu. Namun saat itu tidak ada satupun dokumen di Kantor KPU, Bahkan arsip di gudangpun tidak ditemukan dokumen pasangan Lembata Baru (Yentji Sunur-Viktor Mado Watun. Karena itu mereka datang ke Pansus tanpa membawa dokumen itu.
“Ternyata, setelah kami mencek, dokumen itu ada di mantan komisioner Satria Betekeneng. Dokumen itu kami ambil. Kemudian saat dipanggil Polda NTT untuk memberikan keterangan, dokumen itu kami bawa dan serahkan ke Polda untuk kepentingan penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu yang sedang ditangani Polda NTT,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pansus DPRD Lembata tentang dugaan Ijazah Palsu Bupati Lembata akan melanjutkan hak angket untuk melengserkan bupati. Pekan depan Pansus akan memangil KPU Lembata.
“Kita sudah jadwalkan, minggu depan kita akan panggil KPU Lembata untuk melakukan klarifikasi dokumen. Kita minta KPU datang karena saat pertama kita panggil, KPU mengatakan tidak memiliki dokumen dari Eliazer Yentji Sunur. Namun kemudian, ketika dipanggil Polda NTT mereka membawa dokumen,” kata Ketua Pansus, Petrus Bala Wukak.
Dihubungi di Lewoleba, Jumat, 10 Juni 2016 malam, Bala Wukak mengatakan, KPU Lembata sedang bermain kucing-kucingan dengan Pansus. Pasalnya, saat klarifikasi di Pansus, KPU mengatakan sama sekali tidak ada satu dokumen pun milik Yentji Sunur yang ada di KPU Lembata. (bp)