KUPANG. NTTsatu.com – Tahun 2016, Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan kuota pupuk urea bersubsidi sebanyak 23,650 ton yang disalurkan ke seluruh petani di 22 kabupaten/kota.
“Kuota di NTT, 23,650 ton, yang sudah disalurkan sebanyak 5,4 ton,” kata Manager pemasaran Pupuk Kaltim area Indonesia Timur, Muhamad Yusril saat media tour yang digelar di Kupang, Kamis, 3 Maret 2016.
Alokasi pupuk bagi NTT, menurut dia, sesuai data Pupuk Kaltim sejak tahun 2010- 2015 mengalami penurunan, karena minimnya penyerapan pupuk bersubsidi. “Tren realisasi penyaluran pupuk bersubsidi hanya berkisar diantara 20 ribu setiap tahunnya,” kata Yusril.
Saat ini, kata Yusril, stok pupuk urea bersubsidi bagi petani yang memasuki musim tanam ini sebanyak 5.400 ton, dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama 3 bulan kedepan. “Setiap bulan akan ada penggandaan,” ujarnya.
Terkait dengan sering terjadinya kelangkaan pupuk di daerah ini, jelas Yusril, perlu dilakukan kros cek ke lapangan, karena distributor dan pengecer pupuk bersubsidi ini berada hingga tingkat desa.
“Biasanya petani yang tidak termasuk dalam kelompok tani, tidak diberikan pupuk bersubsidi, sehingga sering mengadu terkait kelangkaan pupuk,” ujarnya.
Dia juga menegaskan jika ada temuan yang menyimpang dalam penyaluran pupuk ini, seperti salah penyaluran atau menjual diatas harga eceran tertinggi (HET), maka pihaknya akan melakukan pembinaan bagi pengecer. “Kami akan tindak tegas distributor atau pengecer pupuk yang nakal,” tegasnya.
Dia pun menghimbau kepada petani agar tidak resah dengan ketersediaan pupuk urea bersubsidi, karena stok pupuk tersedia. “Petani tidak perlu kuatir dengan ketersediaan pupuk,” katanya. (bp/nttterkini)
=====
Keterangan Foto: PT Pupuk Kaltim ketika mengglar media tour di Kupang, Kamis, 03 Maret 206