KWI:  Waspadai Kekuatan Radikalisme Masuk Parlemen

0
844

NTTsatu.com -JAKARTA –  Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Salestinus menilai, seruan moral Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) tentang waspadai kekuatan radikalisme masuk parlemen sangat relevan dan penting, untuk diperhatikan dengan serius menjelang pelaksanaan pileg ini.

Dalam rilisnya yang diterima media ini, Minggu, 03 Maret 2019 malam Petrus menjelaskan, saat ini beberapa Partai Politik peserta pemilu secara terbuka menyatakan mendukung keberadaan HTI dan Ormas Radikal lainnya, terlebih-lebih terkait dengan ancaman serius yang dihadapi bangsa ini pada saat ini, yaitu Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi yang tumbuh dan berkembang semakin besar dan kuat.

Ancaman terhadap eksitensi pilar-pilar berbangsa dan bernegara yaitu NKRI, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Pancasila, semakin nyata dengan memperlemah posisi negara melalui produk hukum di DPR, sehingga  berpotensi menghancurkan fundasi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kekuatan radikalisme, intoleransi dan terorisme sudah memperoleh ruang dan tempat untuk membangun kekuatan dalam sistem kekuasaan, termasuk melalui pemilu 2019.

Pintu masuk utamanya adalah melalui pintu Partai Politik dimana paham-paham itu melalui tokoh-tokohnya sudah berhasil masuk di dalam Partai Politik dan berhasil menempatkan orang-orangnya atau kader-kadernya secara terselubung di DPR.

Keberhasilan dan manfaat yang didapat dari keberhasilan menempatkan orang-orang atau kader-kadernya yang berpaham radikal, intoleran dan teroris di DPR, dapat dilihat dari rumusan beberapa UU di bidang Politik dan Politik Hukum yang muatannya bertujuan memperlemah negara, manakala negara hendak menggunakan kekuasaannya mengeksekusi kebijakannya termasuk untuk menumpas ormas dan orang-orangnya yang ingin menggantikan Pancasila dan NKRI dengan ideologi lain (contoh UU No. 17 Tahun 2013, Tentang Ormas yang beberapa pasalnya dicabut Presiden Jokowi dengan Perpu No.2 Tahun  2017).

Foto: Ketua Komisi Kerasulan Awam KWI Mgr. Vincentius Sensi Potokota yang juga Uskup Agung Ende, Flores, NTT

“Peringatan dan seruan moral Komisi Kerasulan Awam KWI yang ditandatangani oleh Mgr. Vincentius Sensi Potokota, selaku Ketua dan RD. PC. Siswantoko, selaku Sekretaris, sangat relevan, terutama mencegah masuknya orang-orang jahat yang menganut paham radikal dan intoleran melalui Partai Politik dalam pemilu 2019, dengan tujuan agar melalui DPR-DPD mereka dengan mudah membangun kekuatan sehingga dengan mudah merongrong Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945 dari dalam,” tulis Caleg DPR RI dari Partai Hanura dapil NTT 1 nomor urut 2 ini.

Lebuh lanjut pengacara Peradi ini menulis, “Disana kebenaran dan akal sehat bisa dilahirkan melalui siapa yang suaranya terbanyak, karena itu sangat beralasan ajakan dan seruan moral KWI kepada kita semua untuk ikut menghidupi, merawat, dan mengupayakan kehidupan demokrasi yang rasional, sehat dan bermartabat melalui pemilu 2019 untuk memilih Presiden-Wakil Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan DPD RI”. (*/bp)

Komentar ANDA?