Laka Lena Dukung Tenun Ikat Sumba Diakui UNESCO

0
377

NTTSATU.COM — KUPANG —  Perjuangan Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, agar tenun ikat Sumba diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia, mendapat dukungan politik dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena.

Wakil rakyat dari Dapil NTT 2 ini juga mengajak
semua kalangan di NTT dan diaspora untuk mendukung upaya Dekranasda NTT mendapat hak paten dari dunia atas kekayaan intelektual NTT, khususnya tenun ikat Sumba, melalui UNESCO, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Ayo dukung Dekranasda NTT dalam memperjuangkan tenun ikat Sumba untuk mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia,” begitu ajakan Laka Lena yang juga Ketua Golkar NTT ini, yang juga beredar luas di medsos, Sabtu (26/2).

Politisi Golkar ini juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas perjuangan Ketua Dekranasda NTT dan jajarannya, yang tengah berjuang untuk kain tenun ikat Sumba.

“Terima kasih Dekranasda NTT yang tengah berjuang mengajukan kain tenin ikat Sumba sebagai warisan budaya dunia kepada UNESCO. Ayo bangun NTT,” tegas Laka Lena.

Seperti diberitakan, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, kembali memperjuangkan kain tenun Sumba ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.

Perjuangan kain tenun ikat Sumba ke UNESCO pernah diajukan pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun perjuangan itu tidak membuahkan hasil. Kini perjuangan ke UNESCO itu dimulai lagi oleh Politisi Nasdem itu. Namun kali ini Ketua Penggerak PKK NTT ini mengatakan, tenun ikat Sumba bergabung bersama tenunan seluruh Indonesia.

“Tahun lalu pada acara nasional di Dekranasda NTT bersama Ibu Wakil Presiden, ada ide bersama antara Dekranasda NTT dan Dekranasda Nasional untuk membawa tenun NTT ke UNESCO. Setiap tahun tiap negara mengajukan 1 item ke UNESCO dan yang terpilih cuma satu. Dalam pertemuan bersama orang-orang UNESCO dan Kemendikbud, sudah dikasih persyaratan dan sudah pula dilakukan survey,” kata Julie Laiskodat.

Ia menjelaskan, karena tenun ikat banyak sekali di NTT sehingga tenun ikat Sumba yang mewaki NTT. Dan harus digabungkan dengan kain tenun se-Indonesia. “Sehingga judulnya Kain Tenun Indonesia yang diajukan ke UNESCO untuk didaftarkan, bersama juga Tempe, Reog Ponorogo, Budaya Sehat Jamu, Ulos, Kain Tenun Sumba Timur dan Kolintang,” jelasnya kepada wartawan, Jumat (25/02/2022).

“Secara nasional kita sudah lolos. Nah nominasi inilah yang akan dimasukan ke UNESCO. Jika ada pertanyaan kenapa tenun ikat Sumba Timur itu karena variannya banyak dan sudah dikenal secara Internasional,” katanya.

“Saya minta dukungan seluruh masyarakat NTT untuk mendukung kain tenun ikat Sumba sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO. Ini link https://twb.nz/tenunikatsumbagoestounesco. Mohon dukungan dengan buka link diatas dan disebarkan,” kata Istri Gubernur Viktor Laiskodat ini.

Dikutip dari Wikipedia, Tenun Ikat Sumba merupakan jenis kain yang berasal dari Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Jenis dan corak kain itu sudah lama terkenal karena unik berdasarkan bahan yang digunakan, motif dan proses pembuatan yang memerlukan waktu relatif lama, yakni 4 sampai 6 bulan untuk sehelai kain tenun berukuran lebar. (*/bp)

Komentar ANDA?