NTTSATU.COM — LEMBATA — Lembaga Bantuan Hukum & Study kebijakan Publik (LBH SIKAP) Lembata membeberkan rapor merah 5 tahun kepemimpinan Bupati Eliaser Yentji Sunur dan Wakil Bupati Thomas Ola Langoday.
Bupati Yentji Sunur dan Thomas Ola Langoday dinilai tak konsisten dalam Melanjutkan Visi dan Misi sebagaimana yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Lembata Tahun 2017-2022.
Kepala Bidang Advokasi Rafael Ama Raya menyampaikan setidaknya ada 5 poin penting yang disorot oleh LBH SIKAP.
Pertama, buruknya kebijakan Kepala Daerah yang memutasikan ASN lingkup Pemda Lembata yang katanya back to basic pendidikan. Namun hal itu belum kelihatan secara baik, hal ini sudah tentu akan berimbas pada kualitas pelayanan kepada publik.
Kedua, rendahnya perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata dalam hal membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda, yang berdampak pada besarnya tingkat Pengangguran.
“Kurang lebih 22 tahun berotonomi Kabupaten Lembata tidak punya Balai Latihan Kerja sebagai faktor pendukung dalam usaha peningkatan skil anak muda usia produktif yang menganggur akibat minimnya kemampuan dalam diri,” kata Ama Raya dalam siaran Pers yang diterima media ini, Senin 7 Februari 2022.
Ketiga, rendahnya perhatian Pemerintah Daerah dalam upaya perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat Kabupaten Lembata yang berimbas pada tergusurnya hak masyarakat Adat.
“Keempat, lemahnya koordinasi antara Pemerintah Daerah dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan terkhusus Lembaga yang bergerak dalam Bidang perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan Hukum,” ucap Ama Raya.
Kelima, rendahnya perhatian Pemerintah Daerah dalam upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata dan Perdesaan.
Menurut Ama Raya, sebetulnya masih banyak permasalahan yang belum mampu diurai pemerintahan dibawa kendali Paket Sunday ini.
Ia menambahkan, konsep Cincin Ekonomi yang digagas pada awal kepemimpinan Yentji Sinur dan Thomas Ola sampai hari ini tidak kelihatan. Artinya belum ada program yang berhasil dari duet Paket Sunday.
“Jika Paket Sunday kita katakan gagal dalam mewujudkan Lembata tersenyum, maka tidak bisa kita nilai secara terpisah. Kegagalan Pak Yentji adalah kegagalan Pak Thomas sebagai satu kesatuan. Harapan kita Bupati Thomas bisa buat Lembata tersenyum di sisa tiga bulan ini, jika ingin dikenang sebagai Negarawan,” tutupnya. (KNC/bp)