NTTsatu.com – KUPANG – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan, Frans Lebu Raya menegaskan, Lucia Adinda Lebu Raya yang adalah istrinya memiliki hak politik sebagai warna negara Indonesia. Karena itu, dia sama sekali tidak pernah melarang atau mendorognya untuk maju dalam Pilkada Gubernur NTT, tahun depan.
“Lucia Adinda itu, istri saya, tetapi saya tidak bisa membatasi hak politiknya. Saya tidak pernah menyuruh atau melarangnya untuk ikut bertarung dalam Pilgub tahun depan. Tetapi saya selalu ingakan, setiap Parpol mempunyai mekanisme sendiri, termasuk PDIP,” katanya kepada NTTsatu.com di Kupang, Rabu, 15 Maret 2017.
Lebu Raya yang juga Gubernur NTT ini mengakui, selama ini banyak yang bertanya, apakah Lucia Adinda maju dalam Pilgub. Pertanyaan itu selalu dijawabnya dengan tegas bahwa Lucia memiliki hak politik. Dan pada akhirnya dia mengatakan, biarkan semuanya mengalir saja dan akan ada waktunya yang tepat untuk dijawab.
“Banyak orag terutama kaum perempuan yang tanya saya, dan saya bilang, saya serahkan sepenuhnya kepada Ibu Lucia, karena kalau saya larang dia nanti mereka bilang saya tidak mendukung kaum perempuan. Tapi saya bilang, kalau hasil survey ternyata ibu Lucia cukup signifikan, ya pasti akan ada Partai Politik yang bisa mendorong, termasuk PDIP karena memang dia juga kader PDIP,” katanya.
Lebu Raya menegaskan, hingga saat ini dia belum pernah bicara kepada siapapun kalau Lucia Adinda Lebu Raya itu mau maju pilgub atau menyatakan kalau Lucia tidak bisa maju Pilgub.
“Perlu saya tegaskan itu supaya semua menjadi tahu. Jadi jangan buat pernyataan yang aneh-aneh sepertinya itu pernyataan saya,” tegasnya. (bp)