NTTsatu.com – LEMBATA – Calon anggota DPR RI daerah pemilihan NTT 1 yang meliputi Flores, Lembata dan Alor, Frans Lebu Raya mengingatkan warga yang memiliki hak suara pada pemilu 17 April 2019 mendatang harus bisa memutuskan untuk memilih orang harus melihat pengalaman dan kemampuannya serta tidak lupa melihat parta yang mengusungnya.
“Saya selalu kemana-mana dan mengingatkan masyararakat agar sebelum memilih harus terlebih dahulu melihat orangnya dan melihat partainya juga melihat partai dan orangnya,” kata Lebu Raya saat kampanye terbatas di Mingar desa Pasir Putih, desa Baobolak dsn desa Duawutun Kecamatan Nagawutun Kabupaten Lembata, Jumat, 8 Maret 2019.
Mantan gubernur NTT dua periode ini lebih jauh menjelaskan, setiap parpol mengusung calon legislatifnya tentu melalui mekanisme masing-masing partai. Di PDIP, pengusulan calon tidak dilakukan serta merta tetapi melalui proses panjang antara lain pendidikan kader.
“Kita tidak asal panggil tidak asal copot orang di pinggir jalan untuk datang menjadi caleg. TIdak ada caleg yang dipasang hanya untuk memenui quota tetapi semua caleg PDIP itu memiliki mental petarung sejati. Dan itu kita lakukan agar kita tidak mengantar patung ke gedung dewan,” katanya.
Menurutnya, pilih caleg dari partai yang akan lolos memenuhi parlementary Threshold atau ambang batas parlemen yang sudah ditetapkan sebesar 4 persen sehingga tidak buang suara percuma.
Sesuai hasil survey berbagai lembaga survey di Indonesia, dari sekian banyak parpol peserta pemilu 2019 hanya sekitar enam parpol yang memenuhi ambang batas itu. Parpol yang lolos itu antara lain PDIP, Gerindra, Golkar, PKB dan Demokrat.
“Sebagai orang partai kami memberikan pencerahan politik yang benar agar masyarakat menjatuhkan pilihan pada caleg yang tepat,” pungkasnya.
Saat kampanye dialogis itu didampingin tokoh PDIP NTT Hironimus Soriwutun, caleg DPRD NTT dapil NTT 6 Viktor Mado Watun dan Gusti Beribe serta sejumlah caleg kabupaten Lembata. (yos)
=======/
Foto: Frans Lebu Raya saat memberikan pencerahan politik kepada kader dan simpatisan PDI Perjuangan di desa Duawutun, Nagawutun, Jumat, 08 Maret 20