Lima Tahun “Perang” Gubernur dan Bupati Sabu Raijua Berdamai

0
677

KUPANG, NTTsatu.com – Selama lima tahun berlalu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome sepertinya terlbat dalam “perang dingin”. Kamis, 18 Pebruari keduanya rujuk kembali dalam pertemuan di ruang kerja Gubernur NTT.

Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama selama lima tahun antara Gubernur Frans Lebu Raya dan Bupati Sabu Raijua setelah keduanya “Bertikai”. Keduanya sempat bertemu empat mata, dan meminta Wakil Bupati Sabu Raijua untuk meninggalkan keduanya.

Entah apa yang dibahas keduanya, namun yang pasti keduanya telah “Berrdamai”. “Kami berdua selalu kompak koq,” kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya kepada wartawan usai bertemu Marthen Dira Tome.

Menurut Frans, Marthen dan Nikodemus datang menyampaikan program dan akan dikerjakan lima tahun mendatang, dan menyampaikan apa yang sudah dilakukan lima tahun sebelumnya.

“Ini hanya silaturahmi biasa. Dia (Marthen) pamit untuk kembali menjalankan tugas,” katanya.

Hal senada disampaikan Marthen Dira Tome mengaku kedatangannya menemui Gubernur NTT untuk meminta restu, sekalian melaporkan program pembangunan selama lima tahun. “Kami mohon restu beliau,” katanya.

Dia mengaku telah menjelaskan tentang apa yang telah dilakukan. Walaupun belum maksimal, namun sudah nampak. Karena itu, kedatangan ini sekalian mengundang Gubernur NTT untuk datang ke Sabu Raijua dan melihat apa yang telah dilakukan.

“Kami mengundang Gubernur untuk resmikan tiga pabrik di Sabu yakni Pabrik Garam, rumput laut dan air kemasan,” katanya.

Garam Sabu, menurut dia, telah mencapai 178- 180 hektare (ha), jika terjadi pergeseran musim, maka garam di Sabu akan berlimpah. “Jika hujan, maka kami akan menampung air hujan itu di embung- embung untuk tanam jagung,” katanya.

Terkait pembangunan infrastruktur yang dibangun terjadi peningkatan jalan Provinsi sepanjang 40 Kilometer (km). Apalagi, Sabu raijua masuk pulau terluar.

“Kami berikan ruang bagi pemerintah pusat untuk membangun di Sabu Raijua,” katanya.

Untuk mengatasi masalah antisipasi kekeringan, kata Marthen, pihaknya mencoba menangkap air melalui embung yang dibangun, seperti Embung Guriola yang sudah dipakai. Pihaknya akan membangun embung Marepunoa. “Kami akan bangun 10 embung besar, 80 embung. Serta embung kecil sebanyak 400 buah,” katanya. (bp)

====

Foto: Gubernur NTT Frans Lebu Raya foto bersama bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome dan wakilnya Nikodemus Rihi Heke

Komentar ANDA?