RUTENG, NTTsatu.com – Lingko Meler nama sebenarnya dikenal di mata dunia dengan sebutan Lingko Cara. Lingko Cara ini merupakan lahan persawahan jejaring berbentuk laba-laba (Spider Rice Field) di Kabupaten Manggarai dan menjadi warisan budaya yang kini mendapat perhatian banyak pihak.
Reboisasi menjadi salah satu terobosan yang harus dilakuka untuk tetap mempertahankan lokasi persawahan Lingko Cara ini. Kegiatan ini diikuti berbagai pihak antara lain Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP) Kabupaten Manggarai didukung Solidaritas Wartawan Manggarai (STAR) , anggota TNI dari Kodim 1612 Ruteng, LSM, OMK, KSDA Ruteng, THS-THM Perangkat Desa Meler dan tokoh masyarakat Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai.
Kegiatan ini diawali dengan misa Ekologis dan reboisasi di pintu masuk menuju bukit Golo Timur dimana pengunjung bisa menikmati pemandangan persawahan berbentuk jaring laba-laba tersebut.
“Alasan kita memilih Meler sebagi tempat reboisasi karena di sekitar wilayah ini banyak lahan agrararis. Ratusan hektar sawah ada disana. Selain itu Lingko Meler sudah menjadi obyek wisata dunia dan bahkan sudah menjadi warisan budaya nasional bukan menda,” kata Otwin Wisang Kasi Penegembangan Wisata Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Manggarai yang sekaligus pengerak FTKP.
Sebelum melakukan reboisasi pada Minggu (21/2/2016), masyarakat berdatangan untuk mengikuti misa ekologis dipimpin Rm Stef Rahmad, Pr dari STKIP St. Paulus Ruteng. Usai misa dilanjutkan penanaman ratusan anakan pohon yang disiapkan secara sukarela oleh Kodim 1612 Ruteng, FTKP dan salah satu LSM Sejahtera Desaku.
Ratusan masyarakat hadir dalam misa tersebut berbondong-bondong dan dengan semangat menanam pohon di wilayah sekitar bukit Golo Timur dan Pos Pariwisata di Desa meler tersebut.
Menurut Otwin kegiatan reboisasi dilakukan di Desa Meler lahir dari inspirasi ketika diadakan diskusi bersama dengan insan Pers di Dapur D-Marta dalam memperingati hari pers yang juga membicarakan tentang kegiatan bakti sosial di lingkungan wisata.
“Teman-teman pers sudah melakukan baksos di obyek wisata di pantai utara, setelah itu kami dan beberapa teman wartawan melakukan penanamaman anakan pohon di obyek wisata religius gua Maria di bukit Golo Curu Kelurahan Karot-Kota Ruteng,” kata Otwin.
Dikatakanya, berbagai pihak berharap kegiatan reboisasi di Desa Meler bukan hanya dilakukan saat ini saja tetapi diharapkan tetap ada kegiatan reboisasi lanjutan ataupun kegiatan lain untuk pengembangan obyek wisata lingko Meler sehingga keuntungan bisa dirasakan dimasa akan datang bagi masyrakat Meler dan sekitarnya.
“Saya yakin kegiatan ini sangat berpengaruh pada pengembangan wisata Lingko Meler dan lahan agrararis sekitar Desa Meler,” pungkasnya.
Dengan kegiatan ini besar perhatian masyarakat Mangggarai untuk pengembangan obyek wisata Lingko Meler yang sudah menjadi icon pariwisata di dunia. Partisipasi masyarakat harus ditunjukkan dengan aktif melakikan penghijauan. (Hironimus Dale )
=====
Keterangan Foto: Misa Ekologis Dipimpin Rm Stef Rahmad,Pr di Puncak Golo Timur