Lounching Harnus di Jakarta Bakal Diramikan Dengan Tarian Beku dari Lembata

0
513
Foto: Sekda Lembata, Petrus Toda Atawolo

LEWOLEBA. NTTsatu.com –  Tarian khas “Beku” dari Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, dengan kekuatan 23 orang penari putra-putri yang direkrut dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bakal meramaikan Launching Hari Nusantara (Harnus) di Jakarta, 25 Juli 2016.

Lauching Harnus tersebut, dihadiri para Menteri Kabinet Kerja, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, serta pimpinan SKPD lingkup Pemkab Lembata yang juga masuk dalam jajaran panitia Harnus.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Petrus Toda Atawolo, yang juga Ketua Panitia Harnus Kabupaten Lembata yang dihubungi di Lewoleba, Senin, 30 Mei 2016 menjelaskan,  Lembata selaku tuan rumah Harnus yang direncanakan tanggal 13 Desember 2016 dan dihadiri Presiden Joko Widodo terus mempersiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan tingkat nasional tersebut.

Tida Atawolo mengatakan, selain tarian utama Beku yang menyemarakan  acara Launching,  tarian dolo-dolo khas Kecamatan Atadei juga akan dipertunjukkan para penari dari Kabupaten Lembata. Para penari saat ini tengah mengikuti pelatihan secara rutin, mengingat pentas perdana yang mempertaruhkan kehormatan, dan harga diri Kabupaten Lembata.

“Jangan bikin malu kita di Jakarta. Saya tegaskan, para penari Beku harus ikuti latihan yang sungguh, dan menjiwai setiap gerakan penuh makna budaya Lamaholot. Yakni meracik semangat ketangguhan dan kesatuan gerak, simbol semangat “Taan Tou”, tandas Petrus Toda Atawolo yang juga sangat menguasai tarian Beku tersebut.

DijelaskanAtawolo, para penari laki-laki akan mengenakan nowing dan topi dari daun lontar. Sedangkan penari perempuan berbusana Sarung dan mengenakan Gelang dari Gading. Pakaian tenunan, baik Noving maupun Sarung harus bermotif daerah Lembata, entah dari kecamatan mana saja, dari 9 kecamatan di Lembata.

Petrus Toda Atawolo mengakui, dia sudah mengikuti rapat persiapan Harnus di Jakarta dan menurutnya, Hari Nusantara tersebut selain dihadiri  para Menteri, juga para Gubernur se-Indonesia sekaligus mengikuti Rakonas di Lewoleba  yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Anggaran yang disiapkan Pemda Lembata untuk menyukseskan Hari Nusantara sebesar Rp 20 Miliar. Namun dana ini, kata Atawolo, akan ditenderkan untuk dikelola oleh pihak ketiga, selaku “Organizer Comitee”.

Dengan ditetapkannya, lokus Harnus di Lewoleba, Lembata,  lanjut Atawolo , dalam semangat NKRI, tidak salah juga adanya intervensi anggaran baik dari Pemprov NTT maupun dari Pemerintah Pusat khususnya peran dari Kementerian masing-masing untuk intervensi anggaran bagi pembangunan di Kabupaten Lembata. (bp/Humas Setda Lembata).

Komentar ANDA?