NTTsatu.com- KUPANG – Puluhan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam wadah ikatatan mahasiswa, pelajar Satarmese (IMPS) yang ada di Kupang menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD NTT, Senin, 04 Maret 2019. Mereka menuntut wakil rakyat Maggarai Raya untuk memperjuangkan status jalan Ruteng -Iteng yang hungga saat ini tidak jelas.
Mereka bahkan meneriaki anggota DPRD Provinsi NTT dari daerah pemilihan (dapil) kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur sebagai anggota dewan banci.
Dalam aksi damai itu mereka menuntut pengalihan status ruas jalan Ruteng-Iteng dari non status menjadi status jalan Provinsi. Mereka mengatakan anggota DPRD asal Manggarai Raya tidak pernah memperjuangkan status jalan Ruteng-Iteng ini.
Padahal ruas jalan Ruteng-Iteng sudah non status sejak tahun 2017 dan telah rusak parah karena tidak diperbaiki.
Ketika mereka berada di depan gerbang gedung dewan, para pendemo hanya diterima oleh Kepala bagain umum Setwan DPRD NTT, Albinus Salem kerena tidak ada satupun anggota DPRD yang berada ditempat.
Mereka tetap menuntu agar masuk ke dalam gedung. Pihak keamanan dan pegawai Setwan akhirnya mengawal 10 orang dari perwakilan massa dan menyisir semua ruangan komisi untuk mengecek keberadaan anggota dewan.
Mengetahui tidak ada anggota dewan yang bisa ditemui massa kemudian membubarkan diri dengan tenang.
Dalam aksi itu mereka membacakan enam tuntutan sebagai berikut:
1. Menolak SK No.256/KEP/HK/2017
2. Meminta gubernur NTT untuk segera mencabut SK No.256/KEP/HK/2017 terkait jalan Ruteng-Iteng.
3. Mendesak pemerintah dan DPRD Provinsi untuk segera menetapkan status jalan Ruteng-Iteng sebagai jalan Provinsi.
4. Segera memperbaiki jalan Ruteng-Iteng
5. Mendesak DPRD NTT dapil Manggarai Raya agar tidak mencalonkan diri lagi di periode 2019/2024.
6. Meminta masyarakat Manggarai Raya untuk tidak memilih kembali DPRD NTT dapil Manggarai pada pileg 17 april mendatang. (bp)
