Maria, Anak Medan Wakili NTT di Ajang Puteri Indonesia

0
1300

NTTsatu.com – KUPANG – Maria Hostiana Napitupulu (23) kelahiran Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) namun orang tuanya asal Medan dan pernah menjadi Hakim di PN Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU) akan mewakili NTT pada ajang putri Indonesia yang digelar pada 8 Maret 2019 mendatang di Jakarta.

“Saya memenuhi syarat untuk mewakili NTT, karena dilahirkan di Kota Kupang (di RSUD Prof W.Z. Johannes Kupang, red). Dan saat itu ayah saya menjadi seorang hakim di Kefamenanu,” kata Maria ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan di aula Gedung PKK NTT, Kamis, 14 Pebruari 2019.

Didampingi Kadis Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu dan Kadis Kebudayaan NTT, Sinun  Petrus Manuk, Maria menjelaskan, ada tiga syarat mewakili suatu daerah pada ajang putri Indonesia yakni domisili atau lahir di daerah itu. “Saya lahir di NTT walaupun KTP saya dari Jabar. Saya tidak tahu apa-apa soal Medan,” kata Maria alimnus ITB Bandung ini dan kini bekerja sebagai marketing analisis di sebuah perusahan di Jakarta.

Kepada wartawan dia mengatakan, sudah mengunjungi empat kabupaten di pulau Sumba guna mengetahui budaya orang NTT. Banyak hal yang diperlehnya di bumi Sandelwood ini.

Selain itu, dia juga belajar tentang alat musik sasando dan beragam tenun ikat asal NTT. “Pada ajang bakat, saya akan memainkan alat musik sasando. Sedang keseharian, saya akan gunakan pakaian dari tenun ikat asal NTT,” katanya.

Foto: Maria Hostiana Napitupulu didampingi Kadis Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu dan Kadis Kebudayaan NTT,  Sinun Petrus Manuk saat jumpa pers di Kupang, Kamis, 14 Pebruari 2019

Kadis Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu mengharapkan dukungan masyarakat NTT untuk mendukung Maria pada ajang putri Indonesia agar nama NTT bisa berkirab di ajang bergengsi ini.

“Maria akan mempromosikan destinasi wisata NTT di ajang putri Indonesia. Jadi mari kita mendukungnya,” kata Marius.

Dia bersama Sinu Petrus Manuk akan selalu memberikan masukan tentang NTT baik di bidang pariwisata maupun budaya sebagai bekalnya dalam mengikuti ajang pemilihan puteri Indinesia nanti. (bp)

Komentar ANDA?