Masa Darurat Bencana Berakhir, Beras Rawan Pangan Baru Masuk Tujuh Desa

0
384
Foto: Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sikka Mohammad Daeng Bakir

NTTsatu.com – MAUMERE– Masa waktu darurat bencana rawan pangan selama dua minggu sudah berakhir pada Selasa (10/10) lalu. Selama masa darurat, beras rawan pangan baru masuk ke tujuh desa. Padahal pemerintah Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur menetapkan 39 desa berdampak rawan pangan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka Mohammad Daeng Bakir yang ditemui Rabu (11/10) menjelaskan Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera menetapkan darurat bencana selama dua minggu sejak Senin (27/9). Dalam rentang waktu itu pemerintah melakukan intervensi beras rawan pangan kepada masyarakat yang terkena dampak.

Menurut rencana, katanya, darurat bencana rawan pangan ini akan diperpanjang lagi selama satu minggu. Saat kini, pihaknya sedang menyiapkan surat pernyataan bencana yang nantinya ditandatangani Bupati Sikka.

Dia mengatakan BPBD Sikka tidak terlibat langsung pada urusan intervensi dan distribusi beras rawan pangan. Untuk urusan ini, katanya, langsung ditangani Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka dan Dinas Sosial Kabupaten Sikka. Meski demikian pihaknya terus melakukan koordinasi dnegan dua instansi teknis tersebut.
Kepala Dinas ketahanan Pangan Kabupaten Sikka Mauritz da Cunha yang ditemui pekan lalu menyebutkan telah melakukan intervensi beras rawan pangan untuk masyarakat di tiga desa, yakni Natarmage dan Tuabao di Kecamatan Waiblama, dan Tuwa di Kecamatan Tanawawo.

Setiap keluarga yang terkena dampak rawan pangan diberikan masing-masing 10 kilogram beras rawan pangan. Untuk Desa Natarmage terdapat 246 kepala keluarga, Desa Tuabao 160 kepala keluarga, dan Desa Tuwa 217 kepala keluarga.

Sementara itu intervensi beras rawan pangan dari Dinas Sosial sampai dengan Rabu (11/10) baru dilakukan di empat desa yaitu Bloro dan Nita di Kecamatan Nita, serta Ilinmedo dan Tanrawa di Kecamatan Waiblama. Untuk empat desa ini, Dinas Sosial sudah menyalurkan beras rawan pangan sebanyak 12.172 kilogram bagi 1.087 kepala keluarga atau 4.348 jiwa.

Menurut rencana, hari ini Kamis (12/10), Dinas Sosial kembali akan menyalurkan beras rawan pangan di Kecamatan Paga. Di kecamaan ini, ada dua desa yang teridentifikasi sebagai desa rawan pangan yaitu Desa Mauloo dan Paga. Di Mauloo terdapat 312 kepala keluarga, sementara di Paga terdapat 509 kepala keluarga.

Jika hari ini terealisasi penyaluran beras rawan pangan, maka baru 9 desa yang diintervensi pemerintah. Belum diketahui bagaimana nasib ribuan warga masyarakat lainnya yang juga terkena dampak rawan pangan namun hingga saat ini belum mendapatkan bantuan beras rawan pangan. (vic)

Komentar ANDA?