Masyarakat Harus Rubah Perilaku Hidup Sehat

0
1555
Ilustrasi

LEWOLEBA, NTTsatu.com – Masyarakat Desa sudah saatnya merubah perilaku hidup sehat dengan komitmen yang kuat mematuhi 6 (enam) pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dideklarasikan ini. Karena pola hidup sehat harus lahir dari kesadaran hati untuk hidup sehat. Lebih baik mencegah dengan cara menjaga lingkungan yang sehat dari pada mengobati yang butuh biaya besar.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur mengatakan hal itu, Selasa,(31/5) di Desa Bareng, Kecamatan Buyasuri dan desa  Leubatang, Kecamatan Omesuri. Bahkan hal yang sama juga disampaikan di Desa Lusiduawutung, Desa Lelata, Kecamatan Nagawutung, beberapa waktu lalu.

Enam pilar STBM itu lanjut Bupati Sunur, adalah, jangan buang air besar di sembarang tempat, cuci tangan pakai sabun, pengolahan makanan yang sehat, mengelola sampah yang benar, mengelola limbah cair secara benar, dan mengasingkan ternak dari wilayah pemukiman penduduk.

“Merubah kebiasaan lama yang sudah belangsung  bertahun-tahun memang betapa sulitnya. Tapi, kita harus berani memulainya sekarang demi kesehatan dan keselamatan jiwa, serta terhindar dari berbagai penyakit. Entah muntaber maupun malaria. Kalau selama ini masyarakat buang hajat di pantai atau di kebun sudah tidak layak lagi. Biasakan buang sampah pada tempatnya, dan selalu cuci tangan sebelum makan. Mulai sekarang dibiasakan menggunakan kamar mandi dan WC yang sudah disiapkan masyarakat dengan dukungan dan pendampingan dari Plan Internasional Region Lembata,”ujar Sunur.

Bupati Sunur juga mengakui, sukses sebuah desa menjadi Desa STBM. air bersih masih menjadi hambatan. Namun dengan kehadiran Proyek Air Weilain, yang saat ini dinikmati masyarakat Kedang, justeru semakin mendorong masyarakat untuk hidup sehat sesuai komitmen terhadap enam pilar STBM tersebut.

Karena itu, lanjut Sunur,masyarakat diimbau menjadikan kamar mandi dan jamban itu makin bersih dan higenis. Bahkan, bila perlu Toilet fungsinya bukan hanya untuk buang hajat, tapi bisa juga baca koran karena saking bersihnya, ujar Bupati Sunur disambut tawa hadirin.

Menurut Bupati Sunur, deklarasi desa STBM hari ini, tidak sekedar acara seremonial belaka. Tapi harus dalam semangat komitmen yang kuat untuk melaksanakannya. Karena deklarasi, atau pernyataan untuk hidup sehat sesuai 6 pilar ini diketahui seluruh Indonesia dan  Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang dilaporkan oleh Plan Internasional Wilayah Lembata.

Manager Plan Internasional Region Lembata, Tamrin dalam sambutannya mengatakan, program STBM di Lembata dilaksanakan di desa-desa pada 9 kecamatan. Namun belum semuanya dideklarasikan.

“Tapi, masyarakat Lembata harus berbangga, bahwa program STBM di Lembata sukses dilaksanakan bahkan sebagai model. Ada dua negara, Laos dan India justru datang ke Lembata untuk belajar bagaimana pelaksanaan program STBM di Lembata. Masyarakat Lembata harus berbangga. Karena itu, 6 pilar STBM yang dideklarasikan pada hari ini harus dilaksanakan dengan baik”, harap Tamrin.

Menurut Tamrin, secara nasional hanya ada 5 pilar STBM. Namun berkat jiwa kreativitas dan dan sikap inovatif masyarakat di Kabupaten Lembata, maka ditambah satu pilar lagi menjadi 6 pilar. Pilar ke enam, Pengasingan ternak dari pemukiman penduduk merupakan pilar lokal inisiatif masyarakat sendiri. Ini suatu kebanggan, karena itu masyarakat harus benar-benar komitmen untuk melaksanakannya.

Panitia melaporkan, Desa Bareng, Kecamatan Buyasuri berpenduduk 832 jiwa. Terdapat 157 rumah yang dinyatakan telah memiliki jamban keluarga yang layak. Sedangkan Desa Leubatang, Kecamatan Omesuri berpenduduk 1030 jiwa (251 KK) dan 184 rumah yang punya jamban yang layak digunakan.

Kunjungan Kerja Bupati Lembata itu, didampingi sejumlah Kepala SKPD diantaranya, Kepala Bappeda, Said Kopong, Kadis Kelautan dan Perikanan, Athanasius Amuntoda,Kadis PPO, Zakarias Paun, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Longginus Lega,Kadis Kesehatan Dr. Lusia,Kadis PU, Silevester Wungubelen, Kadis Perhubungan Kominfo, Rafael Betekeneng, Direktur RSUD Dr. Bernard ,PLT. Kadis Koperindag, Ansel Bahy, Camat Omesuri, Mahmud Rampe, Camat Buyasuri, Nasrun Neboq, dan sejumlah pejabat lainnya. (Humas Setda Lembata)

Komentar ANDA?