Mataku Telah Melihat Terang yang Menjadi Penyataan Bagi Para Bangsa

0
262

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr 

Hari Minggu Pekan IV Masa Biasa, 02 Februari 2025*. Bacaan. Maleaki 3: 1-4 dan Ibrani 2: 14-18 dan Injil Lk 2: 22-32.

PESTA YESUS DIPERSEMBAHKAN DI BAIT ALLAH

Kisah seputar kelahiran anak setelah 40 hari hampir sama terdapat di setiap budaya di daerah NTT. Banyak daerah yang biasa melakukan ritual penting sebagai upacara pentahiran. Saat itu si ibu dari anak juga baru boleh keluar dari rumah. Kadang pula yang katolik baru dipermandikan. Selain itu ada pula upacara pemotongan rambut anak, sunatan, dsb. Pertanda anak itu sudah bisa melihat dan mendengar dan memberi reaksi lewat ekspresinya.

Di dalam tradisi gereja katolik juga ada ritus Misa Terang. Secara tradisional diadakan perarakan dalam misa atau pemberkatan lilin dengan tujuan untuk menyambut dan menghormati Tuhan Yesus. DIA datang di rumah Tuhan selaku Terang bagi para bangsa. Ritus ini sudah lama berkembang sejak abad V di dalam gereja Timur dan di seluruh gereja barat barusan sekitar abad VI dipraktekan.

Tepatnya Empatpuluh hari lalu kita telah merayakan Natal. Hari kelahiran Yesus Sang Juruselamat. Hari ini gereja katolik kenangkan hari suci dimana Tuhan Yesus dipersembahkan di Kenisah. Sebagai orang Yahudi, Jusuf dan Maria sungguh amat taat hukum untuk memenuhi kewajiban itu. Setiap anak laki-laki sulung Israel harus dibawa dan dipersembahkan kepada Allah. Sesungguhnya dengan upacara ini maka pada intinya Yesus masuk ke Bait Allah untuk mengenali para pengikut-Nya.

Dari sebab itu terdorong oleh kuasa Roh Kudus, Simeon dan Hana datang ke Bait Allah. Kedua nabi ini mengenal pribadi Tuhan melalui kuasa Roh Kudus dan dengan sukacita memuliakan DIA Sang Penebus. Gereja akhirnya memiliki arti yang lebih luas yakni kita semua. Kumpulan orang pribadi yang percaya kepada Tuhan dan dipersatukan oleh Roh Kudus. Kita lakukan pertemuan rutin setiap minggu bahkan setiap hari di gereja lewat ekaristi.

Selain itu Gereja juga merupakan rumah dimana Allah bersemayam untuk menyongsong Kristus Tuhan. Kita anggotanya serahkan segala syukur, keluh kesah dan sembah bhakti serta harapan kita kepada Tuhan. Ketika kita mengenal dan menjumpai Tuhan maka DIA tahu bagaimana nasib kehidupan kita kelak. Kita biarpun pintar tapi tak bisa memproyeksikan nasib kita terkait dengan masa depan hidup apakah baik atau tidak. Seharusnya kita mengikuti trend hidup Tuhan Yesus. Kasih dan pengorbanan-Nya seharusnya menjadi bagian nafas kehidupan kita. Sejauh mana kita mewujudkan diri selaku gereja pada saat ini?

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹🌹✝️🪷🪷🤝🤝🎁🛍️💰🍇🍇🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?