NTTsatu.com – KUPANG – Ribuan mantan milisi atau pejuang pro integrasi Timor- Timur, Senin, 25 September 2017 menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mantan milisi sudah berada di depan Kantor Gubernur NTT di Jalan El Tari Kupang itu sejak pukul 06.00 wita. Mereka memenuhi sebagian jalan El Tari Kupang untuk menggelar unjuk rasa terkait nasib mereka yang tidak diperhatikan pemerintah Indonesia sejak mereka meninggalkan Timor Timur tahun 1999 lalu. Mereka menyebar di seluruh wilayah Indonesia dan sebagian berasar berada di wilayah NTT.
“Masyarakat miliisi sudah 18 tahun berada di Indonesia tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia. Padahal kita berjuang mati-matian untuk mempertahankan Indonesia,” kata salah satu mantan milisi Angelino da Costa.
Para mantan milisi ini mengancam akan menduduki kantor Gubernur NTT, jika tuntutan mereka untuk diperhatikan pemerintah Indonesia tidak dikenuhi.
“Kami akan duduki Kantor Gubernur NTT hingga pemerintah pusat memberikan penjelasan nasib para milisi,” ujar da Costa.
Dia juga mempertanyakan alasan pemerintah tidak memberikan perhatian terhadap milisi. Mereka juga mengancam akan menutup pintu perbatasan Indonesia- Timor Leste. “Kalau tuntutan kami tidak terpenuhi, maka kami akan tutup pintu perbatasan,” tegasnya. (bp)