Menko PMK dan Menteri PPPA Berkunjung ke Kabupaten Kupang

0
481

NTTsatu.com — KUPANG — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhajir Effendi bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kupang dalam rangka monitoring progres penanganan bencana alam siklon tropis seroja serta peninjauan lokasi terdampak bencana.

Kunjungan kerja tersebut dilakukan di Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang yang merupakan salah satu titik terdampak akibat bencana alam siklon tropis seroja yang menimpa wilayah NTT sebulan yang lalu. Turut hadir pula Wakil Gubernur NTT Drs. Josef A. Nae Soi MM, Bupati Kupang Korinus Masneno, dan Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni.

Menteri Koordinator PMK Muhajir Effendi mengatakan kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat koordinasi kementerian/lembaga bersama pemerintah daerah dalam penanganan bencana. “Kehadiran kami disini agar kita bisa berkoordinasi mengenai upaya penanganan untuk menyelesaikan masalah dampak bencana. Kita koordinasi apa saja yang dibutuhkan agar bisa ada kebijakan dari pemerintah pusat dengan keterlibatan dari pemerintah daerah. Kita harus koordinasi di lapangan agar bisa tahu jelas apa yang terjadi sesuai kebutuhan masyarakat yang menjadi korban”, ujarnya.

“Saya juga mengajak Ibu Menteri PPPA untuk hadir karena dalam bencana harus ada perhatian serius pada kaum perempuan dan anak-anak. Mereka yang tentunya paling merasakan dampak. Kita bersama-sama bisa perhatikan kebutuhan perempuan (ibu-ibu) dan anak-anak. Apa saja yang dibutuhkan bisa dikoordinasikan dengan Ibu Menteri PPPA,” tambahnya.

Ia menjelaskan ada 7 kementerian dibawah koordinasinya yaitu Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian PPPA. Jga Lembaga dibawah koordinasinya yaitu BNPB, BKKBN, BPOM dan BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja.

“Atas nama pemerintah pusat dan pribadi saya sangat prihatin atas kejadian bencana. Harus sabar dan iklas.
Selalu ada hikmah dari apa yang terjadi,” ujar Muhajir.

Sementara itu Bupati Kupang Korinus Masneno mengapresiasi kunjungan kerja tersebut.

“Terima kasih atas kedatangan Bapak Menko PMK dan Ibu Menteri PPPA serta Bapak Wakil Gubernur NTT dan juga Ibu Ketua DPRD NTT yang sudah datang ke kabupaten kupang untuk melihat kondisi dampak bencana. Ini bentuk kepedulian dan perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi NTT bagi masyarakat kabupaten kupang,” ujar Korinus.

“Bencana alam siklon tropis seroja melanda seluruh wilayah kabupaten kupang yang diantaranya 24 kecamatan 160 desa dan 17 kelurahan. Tercatat 7 kecamatan mengalami dampak paling parah diantaranya kecamatan kupang timur, kecamatan kupang tengah, kecamatan kupang barat, kecamatan amarasi, kecamatan amarasi barat, kecamatan takari dan kecamatan sulamu,” tambahnya.

Korinus menjelaskan, total seluruh masyarakat terdampak berjumlah 15.710 KK dengan 46.704 jiwa. Terdapat 12 orang meninggal dunia, 12 orang luka serius, 3 orang dinyatakan hilang. Total terdapat 11.884 rumah yang mengalami kerusakan dengan kategori rumah rusak ringan sebanyak 6.809, rumah rusak sedang sebanyak 2.663, dan rumah rusak berat sebanyak 2.412.

“Dari seluruh rumah yang rusak telah kami usulkan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk diberikan bantuan. Serta untuk kepentingan relokasi kini jumlah KK yg diusulkan untuk relokasi sebanyak 1.508 KK akan dilakukan di 7 lokasi salah satunya adalah di Desa Pukdale,” tambahnya.

Ia menambahkan, dampak bencana di sektor-sektor diantaranya untuk sektor infrastruktur terdapat kerusakan jalan dengan panjang hingga 304 km, pada sektor sumber daya air terdapat kerusakan 3 embung dan total pipa air yang rusak sepanjang 11.666 meter. Pada sektor sosial kerusakan juga terdapat pada 32 unit layanan kesehatan, 15 unit fasilitas keagamaan, dan 124 unit sekolah. Untuk sektor ekonomi produktif kerusakan juga terjadi pada lahan pertanian seluas 6.962 Ha, lahan perkebunan seluas 1.802 Ha, dan fasilitas perdagangan sebanyak 16 unit.

Kerugian pada bidang peternakan diantaranya 1.614 sapi hilang terbawa banjir juga babi sebanyak 939 ekor, dan kambing 1.906 ekor. Dibidang perikanan juga terdapat kerusakan pada perahu nelayan sebanyak 1.842 unit dan untuk lintas sektor terdapat 45 fasilitas pemerintah yang mengalami kerusakan.

“Sejak tanggal 28 april 2021 kita di Kabupaten Kupang telah menetapkan status transisi darurat ke pemulihan selama 180 hari dan akan berakhir pada tanggal 24 oktober. Selama masa tersebut, sesuai ketentuannya maka kita akan terus memberikan bantuan kebutuhan pokok pada para korban bencana”, ucapnya.

Dalam kegiatan di Desa Pukdale tersebut juga dilakukan penyerahan santunan untuk ahli waris yang meninggal, paket makanan, bantuan Kementerian PPPA, dan bantuan Kementerian Sosial.

Usai melakukan kunjungan kerja di Desa Pukdale, Menteri Koordinator PMK Muhajir Effendi dan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengikuti Acara dialog bersama masyarakat dalam penanganan dan percepatan penurunan stunting di wilayah NTT yang dilaksanakan di Posko Tangguh Kelurahan Lasiana Kota Kupang. (sipers)

Komentar ANDA?