Mentan Diminta Perjuangkan Nasib Petani NTT

0
311

NTTsatu,com – MAUMERE – Bukan sebuah kebetulan jika Marianus Sae, bakal calon Gubernur NTT yang diusung PDI Perjuangan berdialog dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Momen penting dan bersejarah itu tidak disia-siakan. Dia pun memetakan nasib petani NTT dan memperjuangkannya agar bisa lebih baik lagi ke depan.
Amran Sulaiman hadir pada Sekolah Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang digelar DPP PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (30/1). Menteri Pertanian itu membawa materi dengan judul “Terobosan Kebijakan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”. Marianus Sae adalah salah satu peserta kegiatan ini, antara lain bersama Bakal Calon Bupati Sikka Alexander Longginus.
Hadirnya Menteri Pertanian dimanfaatkan secara maksimal oleh peserta sekolah calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Marianus Sae, anak petani yang kini menjadi bakal calon Gubernur NTT, tergelitik memperjuangkan nasib petani NTT. Melalui moderator, dia mendapat kesempatan untuk berdialog langsung dengan Menteri Pertanian.
Tidak tanggung-tanggung, Bupati Ngada dua periode yang sukses dengan Program Perak itu, menyinggung implementasi program pertanian tingkat nasional. Dia meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan perhatian khusus kepada petani NTT. Dia berharap Kementerian Pertanian melakukan intervensi dengan menyalurkan bibit-bibit unggul sehingga petani di NTT bisa memaksimalkan potensi lahan tidur yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik.
“Saya calon Gubernur NTT, dan mewakili masyarakat NTT saya meminta Menteri Pertanian bisa memberikan varietas bibit unggul kepada para petani kami sehingga mereka bisa memanfaatkan potensi lahan tidur yang masih luas,” ungkap Marianus Sae di hadapan Menteri Pertanian, sebagaimana rilis yang diterima Tim Kerja Marianus Sae, Selasa (30/1).
Bakal calon gubernur yang mengelilingi NTT hanya dengan kendaraan trail itu, berpikir serius tentang kesejahteraan petani. Lahan-lahan tidur milik petani di NTT masih sangat luas, dan menurutnya, hal itu akan potensial jika berubah menjadi lahan produktif. Dengan menjadi lahan produktif, katanya, dapat meningkatkan kembali ekonomi para petani.
Selain perhatiannya terhadap lahan tidur, Marianus Sae juga meminta Kementerian Pertanian mensupport hasil pertanian dan komoditi masyarakat NTT agar dapat bersaing dan memiliki nilai ekspor ke luar negeri. Dia menyebut komoditi pertanian yang flamboyan di NTT seperti kopi, kakao, cengkeh, dan jagung.
“Pa Menteri, komoditi kami seperti kopi, kakao, cengkeh, dan jagung, itu sangat berkualitas, dan memiliki nilai jual yang bisa bersaing dengan komodoti sejenis dari daerah lain. NTT butuh kementerian mensupport masyarakat kami,” ungkap Marianus Sae.
Keseriusan Marianus Sae untuk berpihak kepada petani NTT tidak hanya sampai di situ. Di hadapan Menteri Pertanian, dia juga mempertanyakan kebijakan kementerian pertanian yang membatasi kuota ternak kepada masyarakat. Manrianus Sae berpendapat kebijakan seperti itu semestinya tidak perlu diberlakukan, malah dia mengusulkan agar dibebaskan saja.
“Pa Menteri, kenapa sampai ada pembetasan kuota ternak? Kasihan masyarakat, kalau boleh dibebaskan saja,” usul dia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menanggapi positip beberapa realitas dari aspek pertanian yang dibeberkan bakal calon Gubernur NTT itu. Untuk beberapa hal teknis, Amran Sulaiman meminta Marianus Sae membuat laporan sehingga bisa disesuaikan dengan program kementerian pertanian. Laporan secara tertulis juga dimaksudkan agar kementerian pertanian dapat melakukan komunikasi untuk mendapatkan informasi yang lebih meluas. (vic)

Komentar ANDA?