KUPANG. NTTsatu – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya menegaskan, Musyawara Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Provinsi NTT Dalam Sambutanya Gubernur NTT mengatakan, kegiatan Musrenbang yang diadakan setiap tahun, jangan dipandang sebagai rutinitas belaka tetapi menjadi suatu rutinitas yang bermanfaat. Pasalnya, kegiatan ini merupakan tahapan terahkir ditetapkan rancangan RKPD.
Demikian ditegaskanya ketika memberikan sambutan pada pembukaan Musrenbang Provinsi NTT di Aula Utama El Tari Kupang, Selasa, 31 Maret 2015. Musrenbang tingkat provinsi NTT tahun ini mengambil tema, “Mantapkan Perekonomian Daerah Yang Berdaya Saing, Berbasis Desa dan Kelurahan Sesuai Potensi Keunggulan Wilayah Dalam Bingkai NKRI”.
Gubernur mengatakan, pemerintah provinsi NTT telah menerapkan beberapa kebijakan pemberdayaan masyarakat yang harus terus didorong, bersinergi satu sama lain dan semuanya difokuskan pada desa dan kelurahan. Selain itu giat menumbuhkan kemitraan dengan aktor lain untuk meningkatkan dan mempercepat pembangunan.
Gubernur juga mengucapkan terimakasi untuk Walikota dan Para Bupati yang telah dengan caranya sendiri mendukung Program Desa Mandiri Anggur Merah. Tahun 2015 dana APBD yang diberikan kepada masyarakat cukup besar ke desa-desa.
Oleh karena itu dia berharap aparatur pemerintah desa harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Persiapan itu lebih difokuskan pada kemampuan mereka untuk merencanakan, menganggarkan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan program pembangunan di desa dengan dana yang disediakan pemerintah.
Selain itu juga, Gubernur mengharapkan komitmen keterpaduan dan kebersamaan harus terajut makin baik ke depan sehingga pembangunan yang dilakukan benar-benar berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengajak kita sekalian untuk bekerja lebih keras, bekerja cerdas, dan bekerja tuntas dengan spirit “Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera (ANGGUR MERAH)”, ungkap Gubernur NTT
Dikatakannya, NTT harus dipoles lebih indah agar menumbuhkan investasi swasta, nilai gotong royong yang terus dikedepankan untuk mewujudkan 8 agenda pembangunan dan 6 tekad yang terus menerus kita perjuangkan. Komitmen untuk diversikasi pangan, ketertiban dan keamanan yang harus terus ditingkatkan untuk mencegah masuknya gerakan ISIS.
Saat ini di NTT kata Gubernur, ada 18 daerah masih tertinggal. 3 daerah yang sudah keluar dari predikat tertinggal terdiri dari kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ngada.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi yaitu 5,04% dibandingkan pertumbuhan ekonomi pusat 5,02 %, bidang pariwisata yang berkembang dan meningkat di tahun 2014 mencapai 50%. Angka kemiskinan yang terus menurun secara signifikan. Saat ini juga koperasi telah memiliki modal 2,8 triliun dari 3130 koperasi.
“Kemajuan di berbagai bidang adalah bukti kerja keras dari semua kita” kata Gubernur NTT. (ayu)