
NTTsatu.com – Ende – Calon Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyandang sejumlah predikat atau mendapatkan stigma buruk, Karena itu, Dia bersama calon wakilnya Yoseph Nae Soi akan berjuang keras melepaskan stigma buruk tersebut.
Dihadapan puluhan ribu massa yang memenuhi lapangan Pancasila Ende saat deklarasi, Senin, 29 Januari siang, Viktor menegaskan, dia memiliki komitmen yang sangat kuat untuk berjuang membebaskan daerah ini dari aneka stigma buruk seperti provinsi termiskin, terkebelangan dan terkorup di Indonesia.
kay,p
isLasikodat Bilang Demi Martabat NTT Apapun Dia Korbankan
“Jangankan tenaga, pikiran dan harta, apapun akan saya korbankan demi NTT. Kalaupun nyawa saya harus diambil maka untuk martabat dan harga diri serta kebangkitan NTT maka akan saya korbankan. Kami datang kesini bukan untuk mencari jabatan, kami datang untuk membuktikan bahwa kami memiliki hati yang tulus untuk membangun daerah ini dari berbagai ketertinggalan,” tegas Viktor Bungtilu Laiksodat.
Viktor mengibaratkan kekuasan itu sama seperti sebilah pisau. Jika pisau itu dipegang oleh seorang ibu rumah tangga maka dia akan menggunakannya untuk mengolah berbagai bahan makanan yang baik untuk keluarga. Jika pisau itu ada ditangah seorang dokter maka dia akan gunakan untuk membedah tubuh pasien untuk menyembutkan penyakit yang diderita oleh seorang pasien.
“Tetapi jika pisau itu dipegang oleh seorang penjahat maka mereka akan gunakan untuk mengancam dan merampas hak-hak orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Sekarang pisau itu ada ditangan bapak-ibu saudara-saudara masyarakat NTT maka berikanlah pisau itu pada mereka yang mempu membedah seluruh-masalah-masalah yang ada di NTT untuk sebuah kebangkitan. Sehingga putraputri dan anak-anak akan bangga menjadi orang NTT sebab pemimpinnya tidak pernah merampok uang rakyat tetapi pemimpin yang mampu mengelola NTT dengan hati dan kecerdasan serta berani mengambil resiko dengan keberaninanya,” tandasnya.
Viktor Laiskodat mengatakan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia NTT yang mumpuni maka jika masyarakat NTT memberi legitimasi kepada dirinya dan Josef Nae Soi untuk memeimpin NTT kedepan, maka ribuan anak NTT akan dikirim untuk belajar diluar negeri. Disana mereka tidak saja belajar tentang bahasa di Negara itu tapi juga belajar berbagai ketrampilan-ketrampilan sehingga kelak ketika mereka pulang ke NTT mereka sudah bisa menjadi penggerak-penggerak di desa masing-masing.
“NTT memeiliki banyak potensi yang bisa dikelola secara baik untuk kemakmuran. Yang menjadi persoalan adalah, kita tidak memeiliki sumber daya manusia yang cukup untuk mengelola berbagai potensi yang ada. Oleh karena itu, kita harus mengirim anak-anak kita belajar diluar supaya mereka meiliki ketrampilan yang cukup untuk mengelola berbagai potensi yang ada,” ujar Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu.
Bakal Calon Gubernur NTT, Josef Nae Soi pada kesempatan yang sama menghimbau kepada seluruh masyarakat NTT agar dalam menghadapi kontestasi politik lima tahunan baik Pilgub maupun Pilkada di 10 Kabupaten di NTT, tidak boleh dicemari dengan saling menyerang dan memfitnah. Sebab kata Nae Soi, moment politik hanya sementara sedangkan persaudaraan akan tetap berjalan sampai kapanpun.
“Mari kita menyongsong perhelatan politik ini dengan santun dan bermartabat tanpa harus saling menyerang sebab hajatan ini hanya lima tahun sedangkan kita tetap bersaudara sampai kapanpun. Sampaikan salah hangat dari Pak Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi kepada semua saudara dan sahabat serta kenalan. Ajak mereka untuk kita membuat gerakan perubahan bersama paket Viktory-Joss pada tanggal 27 Juni 2018 nanti,” pungkas mantan anggota DPR RI ini. (bp)