NTT Sedang Diuji Organisasi Radikalisme

0
306

KUPANG. NTTsatu – Dua kasus terakhir yakni tertangkapnya seorang jaringan teroris di Manggarai Barat dan tiga orang diduga jaringan ISIS di Kabupaten Alor menunjukkan Provinsi NTT sedang diuji terkait gerakan organisasi radikalisme. Karena itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai setiap gerakan orang yang mencurigakan di daerahnya masing- masing dengan melaporkan ke aparat pemerintah setempat.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi NTT, Sisilia Sona yang dihubungi di Kupang, Rabu (5/8) menjelaskan, orang yang terlibat dalam organisasi radikalisme selalu memanfaatkan kesempatan apapun untuk mempengaruhi orang. Strategi dan cara mempengaruhi orang pun sangat rapih sehingga orang tidak menyadari bahwa dia sedang dipengaruhi paham radikalisme. “Kita imbau masyarakat untuk selalu mewaspadai setiap pergerakan dan kehadiran orang yang mencurigakan dan segera melapor ke aparat pemerintah dan keamanan terdekat,” katanya.

Mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD NTT ini menyatakan, ujian terhadap paham radikalisme dimaksud sangat terbuka luas, termasuk dalam ajang pilkada serentak yang digelar tahun 2015 ini. Karena mereka bisa saja memanfaatkan situasi politik itu untuk mempengaruhi masyarakat, terutama pihak yang merasa dirugikan dalam proses pilkada. Masyarakat diminta untuk tidak cepat terprovokasi dengan berbagai isu yang dimainkan oleh segelintir orang yang ingin mengacaukan keamanan dan menghambat pelaksanaan pilkada.

“Memang radikalisme bukan agama, tapi selalu memboncengi agama. Karena itu masyarakat harus selalu waspada terhadap setiap pergerakan orang asing di daerahnya masing- masing,” ajak Sisilia.

Pada kesempatan itu ia menyampaikan, untuk mengantisipasi keamanan terkait penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015, Kesbangpol provinsi telah menggelar rapat dengan aparat keamanan dan sudah dipetakan titik rawan konflik setiap tahapan pilkada. Menggelar rapat kontegensi yang dihadiri KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTT untuk menyikapi bersama setiap persoalan yang terjadi. Mengadakan rapat koordinasi dengan semua kepala Badan Kesbangpol kabupaten untuk berkoordinasi dengan semua elemen terkait di masing- masing kabupaten agar satu kata yakni pilkada harus sukses. Kepala Badan Kesbangpol harus melaporkan semua perkembangan harian. Secara struktur, Kesbangpol kabupaten melapor ke provinsi dan diteruskan ke pusat terhadap semua perkembangan yang terjadi.

Sisilia menguraikan, dari sembilan kabupaten yang selenggarakan pilkada serentak 2015, ada dua kabupaten yang sedikit bermasalah pada tahapan pendaftaran,, yakni Manggarai Barat dan Timor Tengah Utara (TTU). Dimana, di Manggaraia Barat terkait pendaftara paket calon Fidelis Pranda. Untuk hal ini, KPU diharapkan berlaku profesional dalam rangka menjaga keamanan. Sedangkan kepada bakal calon diminta untuk taat terhadap aturan yang berlaku karena peserta dan penyelenggara pilkada punya rujukan aturan yang sama. Sementara itu di Kabupaten TTU hanya ada satu paket yang mendaftarkan yakni Raymundus Sau Fernandez- Aloysius Kobes. Masyarakat diminta untuk menerima keputusan KPU, jangan memunculkan fanatisme berlebihan.

Gubernur Frans Lebu Raya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyukseskan pilkada serentak di sembilan kabupaten dengan semanngat menjaga kerukunan, keamanan dan ketentraman masyarakat. Mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi isu- isu yang berkembang, baik melalui media sosial maupun media elektronik dan mewaspadai pihak- pihak tertentu yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, media massa dan seluruh elemen masyarakat, Lebu Raya mengimbau untuk turut bertanggungjawab sesuai tugas masing- masing dalam mendukung terwujudnya suasana sejuk dan nyaman di daerahnya masing- masing. Melakukan komunikasi/dialog diantara sesama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan seluruh elemen masyarakat sampai di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan untuk menjaga kerukunan dan toleransi di wilayah masing- masing. (iki/bp)

======

Foto: Kaban Kesbangpol Linmas NTT, Sisilia Sona

Komentar ANDA?