Nusa Solor yang Gersang Selalu Jadi Komoditas Politik

0
1307

       *) Oleh: Johny Wolor

SEJAUH mata memandang nampak jelas hamparan daratan Nusa Solor yang pernah jadi rebutan penjajah asing lantaran menjadi tempat strategis untuk memantau lalulintas perdagangan komoditi dan ekspansi politik para penjajah. Bangsa Portugis sempat menghuni pulau itu dan mengabadikan benteng Portugis menjadi warisan sejarah. Rakyat Solor pun mengenangnya hingga kini.

Setelah ditinggal pergi oleh para penjajah, meskipun seremoni kemerdekaan Republik Indonesia sudah berlangsung tahunan, rakyat Solor, penghuni nusa gersang itu masih tetap tak berubah nasib. Meski terlihat di depan mata tetapi Nusa Solor sering terabaikan dalam kebijakan politik pembangunan di daerah ini.

Foto: Inilah benteng yang diibangun Bangsa Portugis di Lohayong, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, NTT

Sudah sekian tahun, rakyatnya terus bergelut hidup dalam keluhan-keluhan yang nyaris tak terucapkan. Betapa buruknya kondisi infrastruktur di Solor. Pengadaan air bersih untuk desa-desa tertentu terkesan tidak urgen dalam penetapan anggaran pembangunan desa. Belum lagi jalan raya, jika dibandingkan daratan Flores dan Adonara, infrastruktur jalan di Solor sangat buruk seperti tak terperhatikan.

Rupanya revolusi mental dengan program nawacita Presiden ke 7 Joko Widodo yang hampir berakhir periode kepemimpinannya dan sempat disebut pahlawan infrastruktur tersebut tidak berlaku untuk Nusa Solor. Seperti tahun ini, rakyat Solor terkesan hanya merayakan kemerdekaan RI masa lalu, sedangkan masa kini, rakyat Solor masih berjuang untuk merdeka dari keprihatinan insfrastruktur yang masih menghambat upaya peningkatan pendapatan ekonominya.

Karena itu, tidak berlebihan, ada warga Solor melontarkan keluhan-keluhan politis ke ruang publik seperti ini. “Nusa Solor yang gersang ini sengaja dipelihara untuk komoditas politik di tahun-tahun politik…! Seperti menjelang tahun politik 2019 nanti sudah mulai nampak geliat proyek-proyek infrastruktur di Solor dan itu proyek politik. “Ada upaya pembiaran politik agar tetap menjadi isu-isu kampanye yang aktual bagi para pemburu kekuasaan…!

Akhirnya, gersang yang nampak pada Nusa Solor itu meskipun sering terabaikan dan terkesan dimanfaatkan menjadi komoditas politik tahunan akan menjelma menjadi filosofi GERSANG    GErakan Rakyat Solor berjuANG untuk memastikan perubahan nasib dan peningkatan taraf hidupnya di tahun politik 2019….!

 

Foto: Inilah kegersangan Nusa Solor yang selalu menjadi komoditas politik setiap adanya hajatan politik.

Komentar ANDA?