RUTENG.NTTSatu.com – Obyek Wisata religius puncak Golo Curu sekitar 2 km dari kota Ruteng Ibu Kota kabupaten Manggarai merupakan obyek wisata religius yang ramai dikunjungi wisatawan, kini mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai.
Selain tempat berdoa dan berziarah di Gua Maria pada puncak Golo Curu, dengan pembangunan pondok. wisatawan bisa menikmati indahnya pemandangan persawahan Watu Alo di bagian utara dan di sebelah selatan terbentang begitu eksotik Kota Dingin, Ruteng.
“Tahun ini anggaran sekitar Rp 135 Juta untuk pembangunan 4 item pembangunan diantaranya lantai dasar untuk pos penjagaan dan MCK, lantai 2 pondok pemandangan dan pembangunan tembok penahan,” kata Remi Sama, Kabid Pengembangan Sumber Daya dan Produk Wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai kepada NTTsatu.com, Selasa 19 Oktober 2016.
Dia mengatakan tambahan untuk pengadaan profil tank untuk kebutuhan MCK akan disesuaikan dengan jumlah anggaran sehingga sumber air untuk kebutuhan MCK bisa terpenuhi setelah proses pembangunan selesai.
“Kita usahakan dengan berkoridnasi instansi lain sehingga sumber air bisa masuk hingga Golo Curu,” katanya.
Blasius, kontraktor pelaksana di lokasi proyek meminta pembangunan tersebut mesti ditindaklanjuti dengan pemanfaatan obyek wisata, dimana pembangunan pondok pemandangan dikuti dengan adanya pemasaran kerajinan dan kuliner lokal di pondok tersebut. Bila itu diperhatikan, maka kehadiran tempat wisata itu akan memberikan manfaat ganda kepada masyarakat setempat.
“Sumber air juga menjadi tindak lanjut pembangunan ke depan, Dalam proses pembangunan ini, kami membeli air tangki untuk kebutuhan pembangunan di puncak ini,” kata Blasius.
Dia mengakui selama dua minggu proses pembangunan tersebut sekitar 6-10 turis asing mengunjungi puncak Golo Curu . Kenyataan seperti ini merupakan potensi yang sangat luar biasa dan bisa dimanfaatkan dengan baik, asalkan fasilitasnya diperhatikan dengan serius.
Seperti apa yang diberitakan NTTsatu.com sebelumnya , obyek wisata Golo Curu merupakan salah satu tempat berziarah pada bulan Mei dan Oktober yang merupakan bulan Maria untuk orang Katolik. Selain itu juga menjadi tempat jalan salib sadar wisata menuju puncak Golo curu menjelang hari raya paskah bagi umat Katolik. (mus)