ODP yang Meninggal di Leona Diduga Keracunan Kehamilan Bukan Corona

0
940
NTTsatu.com — KUPANG  —  Ibu hamil yang berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) meninggal di Rumah Sakit Leona Kupang. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan almarhum meninggal bukan karena Covid-19.

” Tidak benar kalau almarhumah meninggal karena Covid-19 tapi karena dugaan keracunan kehamilan. Jadi tidak benar itu yang beredar dimedsos karena Covid-19,” kata Marius dalam jumpa pers bersama wartawan, Kamis, 02/04/2020.

Ia menjelaskan yang almarhumah memiliki riwayat perjalanan dari Bali bersama anaknya yang berumur satu tahun. Kemudian Ia melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Baumata, Kabupaten Kupang.

Kepada para petugas medis kata Marius, almarhumah mengaku usia kehamilanya sudah 7 bulan. Setelah diperiksa oleh petugas medis ditemukan fakta bahwa almarhumah sudah dalam fase mau melahirkan

” Setelah diperiksa ternyata bukan hamil 7 bulan tapi sudah mau melahirkan.karena sudah mau melahirkan almarhumah dirujuk ke rumah sakit Leona,” kata Marius.

Setelah dirujuk di rumah sakit Leona almarhumah ditangani oleh petugas medis. Ia menjelaskan ketika duduk diatas kursi sebelum tindakan medis, almarhumah mengalami kejang-kejang dan suhu tubuhnya panas tinggi.

” Memang saat itu suhu badannya sangat tinggi.sangat panas. Jadi diduga keracunan kehamilan,” kata Marius.

Meski demikian kata Marius, sampel darahnya diambil untuk diperiksa di Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta. Hasil Lab itu akan diumumkan oleh Juru bicara Gugus Tugas Nasional,” katanya.

Ia menghimbau masyarakat NTT untuk tidak panik dengan dinamika yang ada. Hasil pemantauan yang dilakukan oleh Gugus Tugas di Provinsi, para pasien yang dirawat sejak tanggal 3 maret hingga saat ini sudah sembuh.

” Seperti kata Bapak Gubernur,walaupun Provinsi NTT masih negatif Corona tapi kita harus siaga dan waspada dengan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh WHO dan anjuran pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, pemerintah kabupaten dan Kota. Kita ikuti semua protokol itu, hindari kerumunan, tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang dan menjaga hidup bersih,” jelasnya. (*/bp)

Komentar ANDA?