KUPANG. NTTsatu.com – Kebersamaan dan persatuan orang Lamaholot itu sangat kuat. Dan ini terwujud dalam dua kali pemilihan Gubernur NTT dimana orang Lamaholot tidak akan pernah mengkhianati orangnya sendiri.
“Dua kali kita pilih gubernur, dan orang Lamaholot selalu bersatu mendukung, bekerja dan memenangkan orang Lamaholot yang maju. Kebersamaan dan persatuan kita yang sangat kuat itu menjadi modal kita, karena itu orang Lamaholot bisa kembali memimpin NTT setelah saya selesaikan tugas saya sebagai gubernur,” kata Frans Lebu Raya dalam sambutannya pada acara Natal Bersama dan Maulud Nabi Muhammad Keluarga Besar Lamaholot di aula rumah jabatan Gubernur NTT, Senin, 26 Desember 2016.
Acara yang dihadiri ratusan orang Lamaholot di Kupang, didahului dengan Ibadat Natal Bersama dipimpin Romo Videntus Atawolo, Pr dilanjutkan dengan penyampaian Hikma Maulud Nabi oleh Haji Yahidin Umar.
Lebu Raya menandaskan, selama menjadi Gubernur NTT dua periode ini, dia selalu berusaha semampu mungkin untuk tidak mempemalukan orang Lamaholot yang sudah mendukung dan memenangkannya selama dua kali pilgub NTT.
“Saya dalam tugas pelayanan saya sebagai Gubernur, saya berusaha semampu mungkin untuk menjadikan masyarakat NTT semakin sejahtera. Namanya juga perjuangan, jadi selalu menemukan keberhasilan juga kegagalan, tetapi saya tetap memegang komitmen saya untuk tidak mempermalulak orang Lamaholot di daerah ini,” katanya.
Menurut Lebu Raya, komitmennya itu harus dilakukan karena seandainya dia tidak melakukan karya-karya besar untuk daerah ini, maka suatu saat kalau ada orang Lamaholot yang maju, tidak akan muncul penolakan terhadap orang Lamaholot karena sudah ada orang Lamaholot yang berhasil memimpin daerah ini.
“Banyak orang tanaya, setelah saya, siapa yang akan dimunculkan. Pasti ada orang, tapi akan saya jawab bulan Pebruari tahun depan,” tegasnya.
Orang Lamaholot Memiliki Tiga Rasa
Romo Videntus dalam renungan singkatnya mengatakan, orang-orang Lamaholot memang memiliki sejarah yang sama, mereka memiliki rasa yang sama sehingga mereka pasti berjuang bersama-sama dalam kebersamaan sebagai orang Lamaholot.
Videntus Atawolo mengatakan, sudah 8 tahun anak Lamaholot memimpin NTT dan akan berakhir 2018 mendatang. Ini buah dari perjuangan bersama anak-anak Lamaholot.
“Kita orang Lamaholot berhasil karena kita memiliki tiga sense (rasa) yang kuat dan selalu memberikan kekuatan itu. Tiga sense yang kita miliki bersama adalah sense of loving, sense belonging dan sense of comitmen,” tegas Romo Videntus.
Kemudian dalam Hikma Maulud, Haji Yahudin Umar
Menegasnya, orang Lamaholot itu memiliki kejujuran yang sangat tinggi. Orang Lamaholot itu jujur dalam segala hal, dengan siapa saja dan dalam situasi manapun.
Menurutnya, kepemimpinan Frans Lebu Raya akan berakhir dua tahun lagi. “Apakah kita masih berkumpul dalam suasana dan momentun seperti sekarang ini?. Hanya kita orang Lamaholot sendiri yang akan menjawabnya.
Kedua tokoh agama asal Lamaholot ini juga mengakui kalau orang Lamaholot dimana saja berada pasti selalu bersatu, berjuang bersama dan mencapai kemenangan bersama.
Mereka berharap, kebersamaan sebagai orang Lamaholot harus tetap dijaga walaupun Frans Lebu Raya sudah mkengakhir tugasnya sebagai Gubernur NTT. (bp)