Orang PLN Bilang, Lisrik Pra Bayar Solusi Bagi Masyarakat NTT

0
541

KUPANG. NTTsatu.com – Penggunakan kWh meter Prabayar merupakan kabar baik bagi Provinsi Nusa Tengga Timur. Wilayah kepulauan, kelistrikan yang masih isolated, dan pola tinggal masyarakat yang menyebar di lokasi-lokasi terpencil dan berbukit-bukti, yang selama ini menjadi kendala kualitas pelayanan, akhirnya bisa diakhiri.

PLN melakukan inovasi dengan menggunakan kWh meter Prabayar yang bisa mengatasi banyak keterbatasan ketika masih menggunakan kWh meter pascabayar.

 

General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur menjelaskan, selain menjadi solusi bagi berbagai kendala di sisi PLN, Listrik Pra Bayar memberi manfaat bagi pelanggan dan pemerintah daerah.

Manfaat bagi pelanggan, antara lain, tidak ada beban listrik bulanan ataupun minimal pemakaian. Jika pada listrik pascabayar ada batas minimal pemakaian, misalnya 40 jam. Kalau tidak dipakai berarti harus tetap bayar 40 jam. Kalau pada listrik prabayar semua ini tidak ada, jadi kalau tidak dipakai walau tidak diisi pulsa tidak menjadi masalah karena kWh meter pada listrik prabayar adalah sistem digital sedangkan pada listrik pascabayar masih analog, yang namanya digital tentu lebih akurat dibandingkan sistem analog.

Bagi pemilik rumah berpagar atau dijaga anjing, privasi terjamin sebab tidak akan pernah dikunjungi pencatat meter. Sedangkan pada Pascabayar setiap bulan dikunjungi pencatat meter. Atau ada kemungkinan tidak dikunjungi pencatat meter hanya menerka angka pemakaian. Akibatnya terjadi selisih kurang atau lebih yang akan menjadi masalah di kemudian hari terjadi penumpukan kWh yang belum bayar. Prabayar tidak ada kesalahan dan lebih akurat.

Pemakaian lebih terkontrol dibandingkan PLN Pascabayar dimana dengan menggunakan PLN Prabayar kita diarahkan untuk hemat listrik. Jika pada PLN Pascabayar kita menggunakan energi listrik dengan boros misalnya Televisi walaupun tidak ada yang menonton, televisi tetap dihidupkan, kalau pada Prabayar  kita tentu akan mengontrol pemakaian sebab jangan sampai pulsa habis.

Apalagi kalau pulsa strom pada meter listrik prabayar kita tersisa sedikit maka kita tentunya akan mengontrol pemakaian misalnya mengurangi lampu yang menyala saat tidur, mengurangi pemakaian televisi dan lain sebagainya.

Efisien dan hemat waktu. Maksudnya adalah jika pada listrik pascabayar kita diharuskan sebelum tanggal 20 harus bayar tagihan listrik walaupun tidak dipakai, kalau pada listrik prabayar tentu kita tidak akan seperti itu apalagi pemakaian listrik bulanan kita hanya sedikit.

Misalnya kita hanya memakai lampu dan tidak memiliki alat elektronik lainnya, jika menggunakan listrik prabayar 900 VA mungkin tagihan kita tidak sampai Rp 30.000 (termasuk beban dan PPj), coba kita bayangkan setiap bulan kita ke loket pembayaran, bank, kantor pos atau loket online lainnya, lebih-lebih kalau tempatnya jauh mungkin ongkos jalan lebih banyak dari pada tagihan listrik kita. Nah, kalau kita pakai listrik prabayar, kita membeli pulsa nominal Rp 100.000 mungkin 6 bulan lagi barus kita mengisi pulsa.

Pada golongan tarif tertentu (umumnya daya 1.300 VA ke atas), tarif dasar antara PLN Prabayar dan PLN Pascabayar adalah sama. Jadi dari pada kita dikenai pemakaian minimum (pakai tidak pakai harus bayar) lebih baik pakai listrik prabayar.

Layanan pembelian pulsa lebih luas dibandingkan pada pascabayar. Saat ini penjual pulsa HP sudah ada yang menjual pulsa listrik namun belum tentu melayani pembayaran tagihan listrik pascabayar, sedangkan loket yang melayani pembayaran listrik prabayar sudah pasti menjual pulsa listrik prabayar. Token listrik prabayar bisa dibeli dimana saja dan kapan saja, bahkan bisa melalui ATM.

Pengeluaran lebih ekonomis dibandingkan listrik pascabayar. Pada listrik pascabayar kita diharuskan membayar tagihan kita seluruhnya + biaya admin berapapun jumlahnya.

Kita dapat membayangkan bagaimana kalau uang kita tidak cukup mau tidak mau kita harus kembali lagi ke rumah, dan kalau kita tunda mungkin esok harinya (tgl 21 ke atas) listrik di rumah kita akan disegel atau diputus aliran listriknya, tetapi kalau listrik prabayar berapapun uang kita (minimal Rp 20.000), kita dapat membeli pulsa listrik.

Token listrik tidak memiliki masa kadaluarsa. Berbeda dengan pulsa ponsel ada masa kadaluarsanya.

Menjaga rumah dari resiko kebakaran. Jika dalam rumah kita instalasi kabel listrik bermasalah, pada kWh meter prabayar ada indikator bahwa instalasi kabel dalam rumah kita bermasalah (namanya juga listrik pintar, bisa deteksi instalasi kabel lho), kalau demikian halnya maka untuk menghindari resiko kebakaran kita akan memeriksa instalasi kabel di rumah kita atupun kita menghubungi petugas PLN, sedangkan pada listrik pascabayar indikator seperti. kWh meter prabayar dapat mendeteksi apakah instalasi kabel dalam rumah kita terhubung atau tidak misalnya MCB dalam keadaan off akan dideteksi.

KWh meter prabayar dapat menampilkan parameter tegangan, arus, daya terpakai, dan pemakaian kWh perhari secara langsung tanpa alat ukur tambahan.

Bagi perantau yang sukses, dapat mengambil alih tanggung jawab atau membantu orang tua atau sanak familiy yang nun jauh di kampung halaman dengan cukup membeli token dan mengirim 20 digit token via ponsel, lalu orang tua atau saudara di kampung memasukkan angka token ke kWh meternya.

Token listrik tidak bisa dicuri atau diisi pada kWh meter lain. Token yang dibeli hanya bisa diisi pada kWh meter pelanggan saja. Sedangkan manfaat bagi pemerintah daerah yang memungut pajak penerangan jalan (PPJ), yakni:Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari pajak penerangan jalan (PPJ) diterima dimuka.

Pemasukan PAD dari PPJ dapat terjamin karena tidak ada tunggakan rekening listrik pelanggan. Mengurangi beban subsidi listrik dari pemerintah, sebagai akibat rekening yang tidak tertagih atau tunggakan.

(Humas PT PLN Wilayah NTT)

Komentar ANDA?