NTTsatu.com – Umumnya, orgasme pada pria ditandai dengan ejakulasi keluarnya air mani dari organ kelamin. Namun, ada kalanya pria mengalami orgasme tanpa disertai dengan keluarnya air mani. Kondisi ini disebut sebagai ejakulasi kering, menurut urolog David Kaufman, MD, dari New York City’s Central Park Urology.
Di komunitas medis, ejakulasi kering juga disebut sebagai ejakulasi retrograde. Pada dasarnya, pria yang memiliki pengalaman orgasme kering merasakan kepuasan seksual seperti biasa, yang membedakan hanya tidak adanya air mani atau sperma yang keluar bersamaan dengan kepuasan itu.
Bagaimana ini bisa terjadi? Alih-alih meluncur keluar, air mani masuk ke dalam kandung kemih, dan akhirnya keluar bersama dengan air seni.
“Saat orgasme, otot-otot kandung kemih saling mendekat sehingga satu-satunya jalan keluar bagi air mani adalah lewat lubang organ kelamin,” ujar Kaufman.
Ketika ada sesuatu yang mengganggu kemampuan otot-otot itu untuk menutup, terjadilah apa yang dinamakan orgasme kering.
Ada banyak pemicu yang dapat menyebabkan orgasme kering pada pria, di antaranya adalah operasi prostat, menderita diabetes tipe 1, atau karena pemakaian obat-obatan tertentu, seperti obat untuk mengatasi rambut rontok, seperti disampaikan Kevin Campbell, MD, urolog dari The Urology Group di Ohio.
Pemicu lainnya adalah kanker kandung kemih, saluran sperma terblokir, obat penurun tekanan darah tertentu, kelainan genetik, kekurangan testosteron, multiple sclerosis, terapi radiasi, dan cedera tulang belakang.
Menurut para ahli, orgasme kering tidak membahayakan dan tidak menyakitkan. Hanya, hal tersebut bisa mengganggu kesuburan atau kemampuan membuahi atau memiliki keturunan.
“Itu sebabnya, sebelum melakukan prosedur operasi pada pasien yang mengalami gangguan prostat, saya memberi tahu mereka mengenai risiko ejakulasi kering,” kata Kaufman.
Jika Anda menemukan bahwa jumlah air mani yang keluar sangat sedikit saat orgasme, atau tidak ada air mani sama sekali, ada baiknya Anda menemui dokter untuk memeriksakan diri dan mencari tahu penyebabnya.
Jika Anda sedang tidak dalam program untuk memiliki momongan, artinya tidak ada yang perlu dicemaskan dengan kondisi ini.
“Sama sekali tidak perlu ada yang dikhawatirkan dengan ejakulasi kering, kecuali Anda sedang dalam program memiliki bayi dengan pasangan Anda,” kata Kaufman.
Sebagai informasi, jumlah rata-rata sperma yang keluar saat ejakulasi berdasarkan jurnal Human Reproduction adalah:
Pria berusia 20-30 tahun: 4 ml sperma
Pria berusia 30-50 tahun: 3,5 ml sperma
Pria berusia 60-70 tahun: 2 ml sperma
Pria berusia di atas 70 tahun: 1 ml sperma.
(sumber: kompas.com)