NTTsatu.com – KUPANG – Koordinator Bidang (Korbid) Organisasi dan Kelembagaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Parta Golkar, Fredy Latumahina menegaskan, Organisasi Massa (Ormas) dan Organisasi Sayap (Orsap) Partai Golkar jangan hanya menuntut haknya saat Musyawarah baik pusat maupun daerah.
“Biasanya Ormas dan Orsap Partai Golkar hanya datang dan menuntut hak suaranya saat Musyawarah baik di tingkat Nasional maupun Daerah. Setelah itu menghilang. Saya ingatkan agar Ormas dan Orsap harus memperhatikan AD dan ART-nya sehingga bisa bekerja mendukung kerja besar Partai Golkar di tingkatannya masing-masing,” kata Fredy Latu Mahina dalam sambutan pembukaan Musdalub Partai Golkar NTT di Papa John’s Hotel, Kupang, Rabu, 27 September 2017.
Selanjutnya, Fredy menjelaskan dalam Pileg tahun 2019 mendatang, DPP Partau Golkar menargetkan perolehan suara sebesar 20 persen atau 122 kursi dari 575 kursi yang diperebutkan dalamn Pileg mendatang.
“Itu target yang harus diperoleh. Kenapa kita target sebesar itu, karena dengan mendapatkan 122 kursi kita bisa mempengaruhi pengambilan keputusan di Parlemen,” katanya.
Dia mengingatkan, Ormas dan Orsap harus bekerja keras dan membantu Dewan Pimpinan mulai dari Pusat sampai daerah. Konsolidasi bersama Partai harus dilaksanakan dengan baik dan selalu bersinergi.
Ferdy juga menjelaskan, diseluruh Indonesia saat ini ada empat Ketua DPD Partai Golkar Provinsi yang vakum karena mengundurkan diri atau diberhentikan. Yang mengundurkan diri adalah Ketua DPD Partai Golkar Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Timur, Sedangkan diberhentikan antara lain Suawesi Utara karena yang bersangkutan terkena sanksi Organisasi.
Musda Partai Golkar tengah memasuki tahap pembahasan Tata Tertib Musdalub yang dipimpin Anwar Pua Geno didampingi Hugu Rehi Kelembu dan Nixon Mesakh. (bp)