Para Frater Seminari Tinggi Ritapiret Tolak Radikalisme

0
610
Foto: Karangan Bunga yang dibawah para calon iman itu diletakkan di halaman Polres Sikka, Minggu, 07 Mei 2017

NTTsatu.com – MAUMERE – Para frater calon imam di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret Maumere, Flores, Minggu, 07 Mei 2017 mendatangi Polres Maumere dengan membawa sejumlah karangan bunga sebagai bentuk peolakan terhadap kehadiran Radialisme di daerah ini.

Berbagai karangan bunga itu betuliskan antara lain, “Tolak Radikalisme dan Fundamentalisme Agama, Perkuat Pancasila” di letakkan berjejer rapih di halaman POLRES Sikka.

Pastor Inosentius Mansur, Pr, salah satu aksi mengatakan, “Aksi ini dilakukan karena kami melihat bahwa ada kelompok-kelompok organisasi masyarakat (Ormas) yang hendak mengacaukan bangsa ini dengan gerakan-gerakan radikal. Mereka ingin mengganti ideologi Pancasila dengan memaksakan paham fundamentalisame (agama) tertentu untuk diterima sebagai ideologi bangsa,” jelas Romo Ino, panggilan akrab Pastor Inosentius Mansur, Pr seperti dilansir matakatolik.com.

Lebih lanjut Romo Ino mengatakan, di tengah ancaman diisntegrasi yang disebabkan oleh ormas-ormas radikal itu, dia menghimbau semua pihak harus mendukung POLRI ataupun TNI sebagai institusi resmi yang diberi otoritas oleh Negara untuk menjaga keutuhan NKRI, termasuk mengatasi masalah radikal yang kian bersemi.

“Kami mendukung POLRI dan TNI untuk menjaga keutuhan dan stabilitas bangsa ini. Keutuhan kita sebagai bangsa tidak boleh dirusakan oleh klaim-klaim fundamentalis kelompok radikal. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menciptakan kesadaran bersama masyarakat NTT untuk bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas kolektif,” sambung Romo Ino.

Senada dengan itu, Praeses/Rektor Seminari Tinggi Ritapiret, Pastor Dr. Philip Ola Daen, Pr mengatakan bahwa gerakan itu merupakan “anti thesis” terhadap berbagai aksi-aksi tak terpuji yang dilakukan oleh ormas-ormas radikal.

“Ini adalah anti-tesis terhadap kecendrungan radikal. Kami berusaha dan mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dan melawan segala bentuk intervensi destruktif dari ormas-ormas radikal,” tandasnya.

Dia juga berharap agar kalau ada persoalan kebangsaan, maka harus diselesaikan secara konstitusional, bukan dengan kekerasan ataupu pemaksaan.

Pada kesempatan yang sama, frater Epin Budiman (Ketua umum fratres Ritapiret) mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penolakan terhadap kehadiran kelompok radikal atas nama agama.

“Mereka merasa lebih benar sehingga atas dasar legitimasi agama, mereka mencap yang lain kafir dan layak untuk dimusnahkan,” tandasnya.

Menanggapi aksi damai itu, Wakapolres Sikka, Kompol Muhammad Saleh, mengatakan siap untuk melaksanakan kepercayaan masyarakat.

“Kami siap untuk menjaga keamanan masyarakat. Terima kasih atas dukungan para para pastor dan para frater dari Ritapiret. Kita bersama-sama menjaga keutuhan bangsa, terutama menjaga kedamaian dan keamanan di Kabupaten Sikka yang tercinta ini,” katanya.

Kegiatan itu berlangsung dari Pkl. 10.00 WITA- Pkl.10.30 WITA. Beberapa wartawan media cetak, online dan juga televisi hadir dan meliput kegiatan ini.

Dalam kegiatan itu, tidak ada orasi yang dilakukan, hanya pernyataan sikap yang disampaikan oleh Pastor Inosenitus Mansur sebagai bentuk dukungan kepada POLRI/TNI untuk mencegah dan memberantas gerakan-gerakan radikal. Setelah itu, para pastor dan para frater kembali ke Ritapiret. (*)

Komentar ANDA?