ADVETORIAL: Pariwisata Jadi Primadona Yang Terus Digerakkan

0
800

Pariwisata sedang dan terus diupayakan menjadi sebuah keberhasilan dalam perjuangan membangun daerah Nusa Tenggar Timur. Sektor Pariwisata itu terus dikembangkan dan harus  menjadi primadona  yang terus digerakkan. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh para petinggi provinsi ini.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi pembicara kunci. Seperti biasa, Gubernur Viktor menyampaikan visi-misi dan program Pemprov NTT selama lima tahun.

Dikatakannya, NTT baru melatih manusia modern agar jangan menjadi beban untuk membangun NKRI ini. “Saya dan Pak Josef Nae Soi yang hitam dan ganteng ini cocok jadi gubernur dan wakil gubernur. Kami punya program dengan prime mover adalah pariwisata,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, tak sedikit yang mempertanyakan mengapa pariwisata menjadi penggerak utama pembangunan NTT. Ada profesor bertanya mengapa Pemprov NTT tidak fokus mengembangkan sektor pertanian dan peternakan mengingat sekitar 67 persen masyarakat NTT hidup dari pertanian.

Pemerintah tetap fokus membangun pariwisata karena terkait dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat NTT.

“Siapa saja yang ke suatu tempat pasti cari makan yang enak, cari tempat yang nyaman. Buka sebaliknya orang datang dan tanya di mana tempat makan yang tidak enak. Saya buat sebuah terori pariwisata adalah usaha mewujudkan imajinasi, ekspektasi manusia. Yang dilayani adalah ekspektasi imajinasi manusia,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, pembangunan pariwisata itu perlu memperhatikan lima prinsip antara lain atraksi, aksesibilitas dan akomodasi. Dia mengisahkan infrastruktur di NTT terutama jalan provinsi yang rusak 1.602 km lebih. Akses transportasi laut pun tidak ada konektivitas antarpulau. Misalnya dari Atambua ke Alor harus ke Kupang dulu, semestinya dari Atapupu langsung ke Alor.

 

by

Kendati wilayah NTT diderah pandemi covid-19, namun geliat pariwisata NTT tak redup. Terus digenjot untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi bagi rakyat. Dan, pariwisata sebagai lokomotif pembangunan ekonomi NTT, yang menarik gerbong ekonomi lainnya. Nah, bagaimana geliat pariwisata itu digerakan oleh Victory-Joss hingga di tahun keempat kepemimpinannya?

Di awal tahun 2022, 3 tahun 4 bulan sudah kepemimpinan pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Adrianus Nae Soi. Putera NTT yang kembali ke NTT dengan sejuta komimtmen dan mimpi besar menjadikan NTT sebagai Provinsi yang mampu keluar dari stigma daerah tertinggal dalam berbagai aspek (daerah 3T).

Keduanya menetapkan pariwisata sebagai penggerak ekonomi masyarakat NTT, dan selama 3 tahun ini bukanlah hal mudah mewujudkannya, terutama dalam tahun kedua pemerintahan mereka, saat dunia diterpa Pandemi Covid dan Seroja.

Namun upaya pemerintah Provinsi NTT walau tidak pesat mulai menampakkan dampak dan kemajuan dari komitmen gubernur yang ingin menjadikan pariwisata sebagai prime mover (penggerak) perekononian masyarakat dan sistem tata kelola pariwisata berbasis masyarakat.

Pada moment perayaan HUT NTT ke-63 tahun 20 Desember 2021, Viktor Laiskodat mengatakan, akibat melandainya kasus penularan covid-19, maka ekonomi NTT berangsur pulih sebagaimana tercermin pada kinerja perekonomian triwulan III 2021 dengan pertumbuhan ekonomi 2,37 persen, lebih baik dibanding triwulan I sebesar 0,12 persen, meski lebih rendah dari triwulan II, 4,33 persen. Dan pertumbuhan ekonomi NTT salah satunya  akibat geliat ekonomi sektor pariwisata yang mulai tumbuh perlahan setelah pemberlakuan new normal sejak Juni 2020 dan pada 2021 dilakukan pencabutan PPKM Level 3 di hampir semua wilayah  kabupaten/kota yang memiliki destinasi wisata.

Sebagai provinsi dengan wilayah kepulauan, NTT memiliki potensi pariwisata yang luar biasa kaya, walau juga menjadi sektor yang paling terdampak pandemi covid-19 ini. Namun sejak pertengahan Juni tahun 2020, Pemerintah Provinsi NTT dengan didukung para pelaku industri pariwisata telah melakukan suatu loncatan yang berarti dengan memanfaatkan gerakan new normal untuk mengaktifkan kembali pariwisata NTT sebagai langkah awal untuk pemulihan.

Komitmen pemerintah NTT di tahun 2021 dan berharap pada tahun 2022  pariwisata NTT sudah benar-benar pulih dan normal sebagaimana mestinya bahkan mengalami lonjakan. Pemerintah kabupaten/kota bersama pemerintah provinsi NTT, melalui intervensi program dan kegiatan yang ada juga diharapkan ikut mendukung pelaku industri pariwisata agar dapat bertahan dan produktif dalam kondisi ini.

Upaya lain Pemprov NTT adalah menjamin ketersediaan rantai pasok atau supply chain demi menunjang pariwisata secara mandiri dengan mengurangi pasokan dari luar NTT. Mempersiapkan ketersediaan bahan baku, khususnya dari sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan yang berbasis industri dan perdagangan.

Upaya lain adalah memperbanyak atraksi atau festival yang disertai dengan narasi-narasi yang memikat wisatawan, serta hasilkan produk lokal setempat dengan kualitas terbaik, menarik dan memiliki cita rasa serta nilai ekonomi yang tinggi.

Walau masih belum sempurna, namun dalam 3 tahun kepemimpinan Victory-Joss, upaya-upaya tersebut sudah dilakukan dengan penyediaan jalan, listrik dan air.

Wagub Nae Soi juga memaparkan, hingga akhir tahun 2021, ruas jalan yang sudah dibangun di beberapa wilayah di NTT adalah sepanjang 365,03 km pada tahun 2020 dan 518,62 km di tahun 2021, dari 906 kilometer jalan provinsi yang rusak berat dan ringan. Pembangunan jalan tersebut dengan memanfaatkan sumber pembiayaan dari Pinjaman Bank NTT dan PT SMI, serta Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Program Hibah Jalan Daerah. Dan tersisa 22,35  km jalan yang belum dikerjakan dan akan dituntaskan pada tahun 2022.

Dengan penyediaan sarana utama jalan,  diharapkan pengelolaan obyek wisata berbasis masyarakat dapat dilaksanakan, sehingga mampu menarik minat para wisatawan datang ke berbagai destinasi wisata di seluruh penjuru NTT, dan ekonomi masyarakat NTT pulih.

Menurut Wagub, pengelolaan potensi pariwisata berbasis masyarakat diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan ekonomi provinsi NTT. Karena terbukti selama pandemi, sektor yang mampu bertahan dan memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi NTT adalah UMKM. Sehingga konsep pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat menjadi daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi NTT ke depan. “Karena pandemi masih belum bisa diprediksi kapan berakhir dan normal,” ujar Wagub Nae Soi.

Kedua petinggi provinsi NTT ini mempunyai pemikiran  yang cerdas dan selalu melihat masa depan NTT ini dengan orientasi kedepan yang tidak akan pernah mundur setapak pun. Karena itu, sektor pariwisata akan tetap berkembang sebagaimana harapan mereka selama ini dan akan tetap kuat berdiri.  (bonne pukan/advetorial)

Komentar ANDA?