NTTsatu.com – LEWOLEBA – Dialog dalam rangkaian kegiatan sayembara “Ayo Bangun NTT” di kabupaten Lembata lebih terpusat pada masalah pariwisata. Peserta memberikan pikiran kritisnya soal pengembangan pariwisata di daerah ini dan NTT pada umumnya.
Frans Gewura, mantan Camat Nubatukan mengatakan untuk membangun pariwisata maka perlu kerja sama dari semua pihak. Pembangunan pariwisata tidak bisa dikerjakan satu instansi sendirian saja tetapi harus keroyokan dengan instnasi dan seluruh stakeholder.
“Kalau kita tetapkan pariwisata menjadi leading sector, bukan berarti hanya dinas pariwisata saja yang mempromosikan. Kalau semua dinas itu bergerak bersama maka saya pikir akan berjalan baik. Kunci utamanya dalah membersiapkan SDM. Infrastruktur ke semua destinasi wisata. Kita mesti revolusi infrastruktur. Kita modifikasi dengan tatabudaya,” ujar Frans Gewura.
Frans juga mememinta kepada pemerintah agar ada kejelasan aturan dalam hal wilayah penangkapan Ikan paus.
“Ada satu hal yang selama ini di persoalkan adalah wilayah penangkapan ikan paus. Ada tangkapan tertentu yang di larang oleh negara. Belum ada ketegasan yang diambil oleh pemda. Kita minta lewat kehadiran pak Melki dengan DPRD ini perlu ada peraturan yang jelas, sehingga yang masuk perairan Lamelara seperti apa,” pinta Gewura.
Piter Bala Wukak, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lembata mengungkapkan jika berbicara soal pariwisata maka harus kembali ke dunia pendidikan.
“Ada gejolak yang agak mundur, budaya gotong royong itu hilang. Gotong-royong membangun pendidikan untuk menciptakan lapangan kerja. Kita masih kurang memiliki lapangan pekerjaan. Kita bicara tentang pariwisata di Lamalera, siapa yang mengorganisir supaya wisatawan bisa ke Lamalera, dan banyak hal yang masih harus kita lihat. Saya ajak orang- orang muda mari kita saling menopang untuk membangun wisata,” Bala Wukak.
Frans Krowin, Wartawan Pos Kupang dalam dialog tersebut mengungkapkan bahwa Potensi Pariwisata Lembata sangat besar namun belum dimaksimalkan karena hanya sibuk urus konflik.
“Saya melihat Lembata sangat indah. Lembata ini akan maju sekali, tetapi selama ini bergerak menuju kesana belum ada. Pariwisata bukan hanya di laut, tapi di darat, seperti budaya. Perlu di perkenalkan secara terus menerus. Lembata ini punya semuanya, kita mulai dari apa adanya dulu. Lembata kedepannya harus menjadi daerah tujuan pariwisata,” jelas Krowin.
Sementara Melki Laka Lena dalam dialog tersebut mengungkapkan bahwa bicara wisata, NTT sudah saatnya menjadi masa depan pariwisata Nasional.
“Bicara pariwisata, Bali itu masa lalu, NTB itu masa kini dan NTT masa depan. NTT sekarang memiliki berbagai potensi pariwisata yang sudah mendunia seperti Komodo, Pasola, Penangkapan Ikan Paus dan masih banyak lagi. Saya yakin kalau kita bahu membahu membangun pariwisata di NTT, maka target NTT menjadi destinasi utama wisatawan mancanegara maupun domestic dapat tercapai,“ujar Melki. (tim)