KUPANG. NTTsatu.com – Keributan terjadi di Bandara El Tari Kupang, Minggu, 27 September 2015 Kader dan Pengurus Partai Hanura berbuntut saling melapor antara Paul Lyanto dan Jimmy Sianto di Polda NTT.
Pada Minggu, 27 September 2015 petang. Jimmy Sianto melaporkan Paul Liyanto ke Direskrim Umum Polda NTT terkait dugaan penghinaan yang dilakukan Paul terhadapnya. Kemudian pada Senin, 28 September 2015 pagi Paul melaporkan Jimmy ke Polda NTT terkait dugaan yang sama yakni penghinaan.
Keterangan yang dihimpun di Polda NTT, Senin, 28 September 2015 menyebutkan. Jimmy datang ke Polda NTT, Minggu (27/9/2015) petang dan melaporkan Paul Liyanto dengan tuduhan penghinaan.
Menurut Jimmy, kata anjing yang dilontafrkan Paul kepadanya merupakan sebuah bentuk penghinaan terhadap dirinya. Karena itu dia melaporkan perisitiwa itu supaya menjadi pelajaran buat Paul Liyanto.
Kemeudian pada Senin pagi, Paul kembali melaporkan Jimmy dengan tuduhan yang sama yakni penghinaan.
“Saya lapor balik dia ke Polda karena telah menghina saya. Saya katai dia karena dia menghina saya sebagai orang tak tahu diri. Dia dibilang saya ini rakus jabatan. Loh, saya justru dilamar pengurus DPC Hanura NTT,” katanya kepada wartawan.
Ketika “bentrok” di Bandara El Tari Kupang, Paul sempat melontarkan kata anjing yang diduga dialamatkan kepada Jimmy kemudian. Kemudian juga membalas dengan mengatakan, Paul sebagai pejabat tak tahu diri, sudah menjabat anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) masih rakus jabatan serta umpatan lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kader Hanura nyaris bentrok di Bandara El Tari Kupang ketika mengejar utusan DPP yang “lari” meninggalkan Musda II Hanura dengan tidak menutup Musda tersebut.
Di Bandara El Tari itu Jimmy dan Paul saling melontarkan kata-kata kurang sopan dan membuat suasana nyaris ricuh dan menjadi tontontan warga yang sedang berada di Bandara El Tari. (bp)
=====
Foto: Keributan di Bandara El Tari yang mengantar Paul dan Jimi Saling Lapor
